Suara.com - Gusi berdarah saat sedang menyikat gigi atau mengigit makanan bisa jadi pertanda periodontitis alias radang gusi.
Menurut drg. Dedy Yudha Rismanto, Sp.Perio, dari Rumah Sakit Pondok Indah, kondisi ini tak boleh diabaikan. Pasalnya, periodontitis dapat menyebabkan infeksi di organ tubuh lain seperti jantung dan otak. Tak hanya itu, gigi penderita periodontitis juga mudah goyang hingga mengharuskan tindakan pencabutan.
"Periodontitis ini terjadi karena kumpulan bakteri yang mengendap di gusi. Jadi kalau dibiarkan, bisa memicu infeksi vokal atau infeksi di organ lain. Misal kuman dari periodontitis terbawa aliran darah ke jantung menyebabkan aterosklerosis. Bisa juga di otak memicu infeksi," ujar drg. Dedy pada Diskusi Media di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Dedy menambahkan, gusi yang sehat umumnya berwarna merah muda, dan jika dilakukan rontgen, jaringan penyangga gigi berada dalam posisi tegak. Namun pada kasus periodontitis, umumnya gusi dalam keadaan bengkak dan berwarna kemerahan.
"Kalau ditusuk berdarah itu normal. Tapi kalau sikat gigi ringan lalu gusi berdarah dan gendut-gendut alias bengkak, itu tanda awal dari radang gusi. Gusi sehat no bleeding," tambah dia.
Gusi yang membengkak saat meradang, kata Dedy, disebabkan karena penumpukan karang gigi di dalam gusi. Plak yang tidak dibersihkan maksimal mengalami pematangan sehingga memicu peradangan. Sebagai pencegahan, Dedy pun menganjurkam masyarakat untuk menggosok gigi dua kali sehari setelah makan dan sebelum tidur.
"Kenapa dianjurkan minimal dua kali, itu karena untuk mencegah kuman membentuk kolonisasi yang memicu pematangan. Kolonisasi kuman terjadi selama 8-12 jam. Jadi pas jarak waktunya dari pagi yang setelah sarapan ke malam hari sebelum tidur," tambahnya lagi.
Dedy juga mengingatkan pentingnya berkumur untuk menetralisasi kondisi rongga mulut yang cenderung asam setelah mengonsumsi makanan manis.
"Hindari makanan pencetus kuman seperti gula. Kalau bisa, dinetralkan dengan kumur agar rongga mulut nggak jadi asam. Lakukan cek up ke dokter gigi minimal setahun 2 kali," tandasnya.
Baca Juga: Cina Hukum Mati Bandar Narkoba di Depan Ratusan Siswa Sekolah
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!