Suara.com - Menghabiskan masa tua di pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan tampaknya menjadi impian semua orang, yang menakjubkan menurut penelitian, tinggal di pedesaan yang memiliki ruang hijau lebih banyak ternyata dapat menghambat kepikunan pada lansia.
Temuan ini didapat Carmen de Keijzer dan tim setelah menganalisis 6500 orang di Inggris berusia 45-68 tahun. Untuk mengukur tingkat kognitif mereka, peneliti meminta responden menyelesaikan tes kognitif pada tiga tahap, yakni untuk mengukur memori jangka pendek, verbal dan keterampilan matematika mereka.
"Kami menemukan bahwa peserta yang tinggal di lingkungan dengan lebih banyak tumbuh-tumbuhan mengalami penurunan kognitif yang sedikit lebih lambat dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan yang gersang," ujarnya dilansir Nypost.
Keijzer menambahkan tempat tinggal menentukan seberapa baik tingkat kognitif seseorang. Meski demikian ia tidak menyelidiki apakah jumlah kunjungan ke ruang hijau juga berperan dalam meningkatkan fungsi kognitif.
"Secara umum kami bisa menyimpulkan bahwa ruang hijau bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental," jelasnya.
Pada penelitiannya, Keijzer juga menemukan responden yang menghabiskan masa tuanya di perkotaan lebih sering didera stres dan paparan polusi yang berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif.
Sedangkan pada responden yang tinggal di pedesaan yang masih dipenuhi pepohonan dan perkebunan tampaknya lebih tinggi kemampuan mengingatnya saat lansia. Ia menduga bahwa suasana yang sejuk cenderung bebas polusi dan lebih rendah risikonya terpapar stres.
"Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk memastikan secara definitif bahwa ruang hijau menyebabkan perlambatan penurunan kognitif," paparnya tentang manfaat tinggal di pedesaan yang ternyata bisa menghambat kepikunan pada lansia.
Baca Juga: DORR! Udin Ditembak Mati Setelah 10 Kali Menjambret di Marunda
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?