Suara.com - Di kota-kota besar seperti Jakarta, tempat-tempat kebugaran tumbuh subur, mulai dari pusat kebugaran di mal-mal sampai dengan komplek perumahan. Fakta itu menyebabkan tingginya permintaan terhadap tenaga ahli di bidang kebugaran.
Namun sayangnya, tenaga ahli yang tersedia di tempat-tempat kebugaran saat ini tak semuanya memiliki sertifikat kepelatihan.
Sebagai bentuk antisipasi untuk memenuhi tingginya permintaan tenaga ahli kompeten di bidang kebugaran, Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) telah membuka program diklat untuk calon pelatih kebugaran sejak 2014.
Ketua umum APKI, Jansen Ongko, menjelaskan seorang pelatih kebugaran (fitness trainer) memang sudah seharusnya memiliki latar belakang pendidikan olahraga, khususnya di bidang kebugaran.
"Masyarakat harus jeli sebelum memilih pelatih kebugaran karena masih banyak yang melatih dengan bermodalkan pengalaman pribadi atau coba-coba saja. Ini membuat risiko cedera semakin tinggi dan bahkan dapat membahayakan jiwa," ujar Jansen, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Jansen, beberapa kemampuan yang setidaknya wajib dimiliki seorang pelatih kebugaran adalah mampu melakukan resusitasi jantung paru-paru (CPR), hafal letak anatomi otot dan tulang dengan baik.
"Juga mengetahui berbagai variasi gerakan yang umum dilakukan untuk melatih otot tertentu, mampu menyusun program latihan sesuai kebutuhan klien sampai dengan kemampuan berkomunikasi yang baik," jelas Jensen.
Jansen mengungkapkan, APKI adalah perkumpulan resmi pertama di Indonesia, sekaligus lembaga edukasi kebugaran yang memiliki program pelatihan. Selain memiliki program internal dan pengajar-pengajar asli Indonesia, APKI juga bekerjasama dengan mendatangkan pengajar-pengajar asing dari luar negeri seperti Amerika, Rusia, Australia dan negara-negara lain.
"Dalam era globalisasi ini agar dapat bersaing kita harus terus belajar dan mengikuti perkembangan dunia," jelasnya.
Baca Juga: Wajah Cantik Penuh Kerut? Bisa Jadi Akibat Sedotan Plastik
Menariknya, pelatihan APKI tidak terbatas untuk mereka yang bekerja sebagai pelatih kebugaran saja, alumninya sendiri berasal dari latar belakang yang beragam.
"Dari ibu rumah tangga, mahasiswa, penggiat olahraga, dokter, dosen sampai dengan atlet. Bagi yang memiliki ketertarikan di bidang kebugaran atau sekadar ingin belajar, APKI selalu siap memberikan layanan pendidikan dengan kualitas terbaik," tutur Jensen.
Berita Terkait
-
Awas Cedera! Ini Alasan Sepatu Lari Haram Dipakai Buat Angkat Beban
-
BRI Super League: Marcos Santos Ungkap Krisis Kebugaran di Skuad Arema FC
-
Mengenal Surga Baru untuk Atlet dan Pecinta Olahraga Hadir di Bali
-
Timothy Ronald Sebut Ngegym Aktivitas Goblok, Bagaimana Reaksi Deddy Corbuzier?
-
Persebaya Ukur Kebugaran Fisik, Persiapan Menuju Kompetisi Makin Matang?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?