Suara.com - Masakan olahan kambing seperti sate, kari, sop kaki, tongseng, sop buntut, hingga gulai kambing memang sayang untuk dilewatkan saat merayakan Idul Adha, tapi ingat bila makan kambing berlebihan berisiko diincar penyakit berbahaya.
Lantas, penyakit berbahaya apa saja yang bisa Anda alami bila makan kambing berlebihan? Simak ulasannya.
1. Kolesterol naik
Risiko kolesterol tinggi dapat terjadi bila terlalu banyak makan daging kambing, bahkan bisa mencapai 39 mg/100 gram. Dalam beberapa kasus kolesterol tinggi dapat menyerang seseorang yang memiliki kolesterol normal, sehingga berisiko terkena kardiovaskular.
2. Gangguan pencernaan atas-bawah
Lemak berlebihan yang berasal dari daging kambing dapat tertimbun di lambung yang menyebabkan terjadinya pengosongan. Dalam kasus ini biasanya penderita akan merasa panas di dada atau heartburn.
3. Nyeri ulu hati
Reaksi langsung yang sering dialami banyak orang setelah mengonsumsi daging kambing biasanya pusing, pahit di mulut, dan nyeri ulu hati. Ini terjadi karena terjadi aliran balik dari lambung ke kerongkongan. Dalam kasus tertentu, beberapa orang mengalami sesak napas.
4. Jantung
Baca Juga: Sandiaga Uno Tolak Dikawal Pasukan Berani Mati
Salah satu penyebab sakit jantung bisa disebabkan karena terlalu banyak makan daging kambing. Ini dikarenakan kandungan lemak hewaninya yang tinggi. Sehingga terjadi penimbunan lemak, bahkan bisa sampai ke pembuluh darah. Jadi aliran darah yang seharusnya mengalir ke otak, terhalang oleh pembuluh darah yang terdapat timbunan lemak.
5. Obesitas
Tingginya kadar lemak yang masuk ke dalam tubuh yang berasal dari daging kambing dapat meningkatkan risiko obesitas. Jika timbunan lemak di tubuh semakin banyak, maka muncul risiko penyakit lain, seperti penyempitan pembuluh darah hingga kardiovaskular.
Mengenai bahaya mengonsumsi daging kambing yang telah dipaparkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, terlalu banyak mengonsumsi daging berisiko terkena penyakit kanker.
Bila Anda termasuk penggemarnya disarankan jangan makan kambing berlebihan dan imbangi dengan buah, sayur, serta rajin olahraga untuk menghindari berbagai penyakit berbahaya tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!