Suara.com - Kontroversi soal hukum vaksin MR (measles rubella) sejak dikeluarkannya fatwa MUI membuat masyarakat bingung sekaligus khawatir, karena takut menyalahi hukum agama.
Padahal jika dibaca secara utuh, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan bahwa vaksin MR dari Serum Institute of India (SII), saat ini, boleh digunakan karena kondisi darurat lantaran belum ditemukan vaksin MR yang halal, dan bila tak diimunisasi akan ada dampaknya.
BACA JUGA: Ini Penyebab Kram Otot Seperti yang Dialami Anthony Ginting
Mengenai dampak yang ditimbulkan dari kedua virus ini, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan SpA (K) mengatakan, sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa tertular campak dan rubella sama-sama menyebabkan masalah kesehatan yang berat bagi anak-anak.
Untuk campak misalnya, Indonesia, kata dr Aman, menempati posisi kedua negara dengan kasus campak terbanyak di dunia. Dampaknya sangat mematikan, anak yang tertular campak bisa juga mengidap pneumonia, diare dan kondisi kurang gizi.
BACA JUGA: Sering Mengupil Ternyata Berbahaya
"Kalau rubella mungkin orang menganggap hanya merah- merah, panas tidak begitu tinggi. Tapi yang bahaya itu kalau anak yang terinfeksi rubella akan menularkan ke ibu hamil itu anak yang dikandung berisiko 90 persen terkena kongenital rubella syndrom. Coba bayangkan anak lahir buta, tuli, jantung bocor, otak kecil," ujar dr Aman dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Kamis (23/8/2018).
Ia menambahkan, biaya perawatan yang harus disiapkam untuk mengatasi anak dengan kondisi kongenital rubella syndorm bisa mencapai Rp 300-400 juta. Itu sebabnya penyakit ini dianggap sebagai kiamat kecil jika diderita sebuah keluarga.
BACA JUGA: Sering Anyang-Anyangan? Ini Penyebabnya
"Di Indonesia ada sekitar 2800 kasus kongenital rubella syndrom per tahun. Coba bayangkan kalau satu anak Rp 300-400 juta dikali 2800 bisa berapa? Jadi kalau ada satu orang di keluarga terkena kongenital rubella syndrom ini seperti kiamat kecil. Biayanya sangat besar," terang Aman merinci.
Itu sebabnya ia menganjurkan orangtua memberikan imunisasi MR pada buah hatinya demi menghindari tertularnya virus ini. Selain gratis karena menjadi program pemerintah, efektivitas vaksin MR tak perlu diragukan lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental