Suara.com - Penyakit gastrointestinal, yang terdiri dari diare, gastroenteritis, dispepsia dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) menempati 10 besar penyebab kematian karena merupakan penyakit terbanyak di Indonesia.
Hal ini dikarenakan, banyak pasien cenderung memandang enteng gejala penyakitnya karena kurang begitu mengganggu aktivitas kesehariannya. Jika dibiarkan, beberapa penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Seperti kanker gastrointestinal yang menjadi momok bagi pasien dan dokter, lantaran seringkali pasien datang terlambat untuk berobat.
"Hal tersebutlah yang kemudian membuat banyak kasus kanker baru ditemukan saat sudah stadium lanjut yaitu stadium tiga atau empat. Padahal semakin dini kanker ditemukan, semakin tinggi pula kemungkinan pasien dapat pulih," ungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Ari Fahrial Syam.
Beberapa kemungkinan yang menyebabkan pasien datang terlambat untuk berobat, lanjut dia, di antaranya ialah gejala kanker yang seringkali tidak terasa ketika stadium awal dan pelayanan deteksi dini yang belum merata di seluruh daerah Indonesia.
Karenanya dia menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan deteksi secara dini sebagai bagian dari pencegahan. Inilah yang membuat dokter-dokter spesialis konsultan gastroenterohepatologi terpanggil untuk mengedukasi masyarakat sebagai langkah preventif dengan mendirikan Yayasan Gastroenterologi Indonesia (YGI).
"Dengan berkumpulnya para dokter spesialis konsultan gastroenterologi ke dalam yayasan tersebut, diharapkan makin banyak anggota masyarakat yang mengetahui berbagai cara pencegahan dan deteksi dini penyakit yang berkaitan dengan masalah gastrointestinal, sehingga penanganannya pun menjadi lebih cepat dan efektif," tuturnya.
Berita Terkait
-
Dikira 'Lebih Aman', Dokter Paru Ungkap Vape Punya Bahaya yang Sama Ngerinya dengan Rokok
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Overthinking? Ini 6 Jurus Jitu buat Bungkam Pikiranmu
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda