Suara.com - Tingginya kandungan gula dan kafein pada minuman berenergi bisa menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak. Pemerintah Inggris pun berencana mengeluarkan aturan terkait penjualan minuman berenergi kepada anak-anak dan remaja.
Menteri Kesehatan Masyarakat, Steve Brine, menyebut, konsumsi minuman berenergi oleh anak-anak dan remaja di Inggris, 50 persen lebih tinggi daripada negara-negara Eropa lainnya. Padahal, banyak penelitian ilmiah yang sudah membuktikan bahwa konsumsi minuman berenergi berisiko menyebabkan diabetes, masalah kardiovaskular, hingga risiko kesehatan lainnya.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak dari produk yang memiliki risiko bahaya bagi kesehatan dan pendidikannya. Kafein dan gula, dikatakan para guru berhubungan erat dengan performa buruk di kelas," tutur Brine, dikutip dari BBC, Senin (3/9/2018).
Satu kaleng minuman berenergi isi 250 ml mengandung kurang lebih 80 mg kafein dan 27 gram gula. Komposisinya kurang lebih sama dengan minuman bersoda dengan pemanis buatan, yang mengandung 32 mg kafein dan 35 gram gula.
Dukungan kuat terhadap wacana pelarangan penjualan minuman berenergi ke anak-anak juga datang dari Perdana Menteri Inggris, Theresa May. May menyebut, obesitas pada anak-anak dan remaja merupakan tantangan di bidang kesehatan yang dialami oleh semua negara di dunia.
Obesitas pada anak-anak dan remaja tak hanya merugikan dari sisi kesehatan, namun juga produktivitas. Anak-anak yang mengalami obesitas akan lebih berisiko mengalami penyakit kronis dan kesulitan mendapat pekerjaan di masa depan.
May juga menyoroti harga jual minuman berenergi yang lebih murah daripada minuman ringan lainnya. Hal inilah yang menjadi alasan, mengapa konsumsi minuman berenergi oleh anak-anak dan remaja cukup tinggi di Inggris.
"Sangat penting bagi kami untuk memastikan anak-anak memiliki kehidupan awal yang baik demi masa depan yang sehat dan cerah," ujarnya. (Muhamad Reza Sulaiman)
Baca Juga: Jangan Sembarang Konsumsi Minuman Berenergi, Ini Dampaknya!
Berita Terkait
-
Ahli Gizi: Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis Sebaiknya Bebas Gula Pasir
-
Cara Cegah Diabetes Sejak Dini, Atur Takaran Gula Makanan Anak!
-
Cara Baca Label Kemasan Makanan dengan Benar, Cegah Obesitas dan Diabetes!
-
Dokter Ini Bongkar Mitos di Balik Minuman Energi: Yang Keliru Adalah Gaya Hidupnya
-
Peduli Kesehatan, Super Indo Hadirkan Indikator Kandungan Gula pada Produk Minuman
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis