Suara.com - Ketergantungan manusia terhadap barang bernama ponsel memang tak terbantahkan lagi. Termasuk setelah fungsi ponsel semakin banyak, tak sekadar alat komunikasi namun sarana untuk berbelanja, memesan hidangan, hingga membayar tagihan bulanan.
Kemudahan yang ditawarkan ponsel pintar membuat siapapun, baik tua maupun muda tak bisa lepas dari genggaman ponsel. Sebuah survei terkini yang dilakukan University of British Columbia, Kanada terhadap 300 perempuan di Kanada pun menemukan fakta bahwa 25 persen perempuan berusia 30 tahun dan seperlima dari mereka yang berusia 40-an bisa memeriksa ponsel mereka hingga 200 kali sehari atau setara dengan rentang tujuh menit sekali.
Lebih lanjut temuan ini juga mendapati bahwa sekitar separuh perempuan berusia 30-an dan 40-an mengaku bahwa terlepas dari efek negatif yang dimiliki media sosial, mereka tidak akan menghapus akunnya.
"Kami juga mendapati bahwa dua pertiga dari perempuan berusia 30-an yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa perlu untuk memeriksa media sosial mereka. Sementara dua dari lima perempuan menyatakan bahwa mereka sangat tergantung dengan ponsel pintar," ujar peneliti University of British Columbia.
Meskipun banyak orang yang mungkin menganggap bahwa Instagram adalah platform media sosial yang paling beracun bagi kesehatan mental seseorang dengan banyaknya foto yang bisa dimanipulasi, hasil survei ini berkata lain.
Para responden yang disurvei menyatakan bahwa Facebook dianggap sebagai platform media sosial paling berbahaya untuk kesehatan mental seseorang disusul Instagram di posisi kedua.
Menurut penelitian, media sosial memiliki dampak besar pada kesehatan seseorang secara keseluruhan dilihat dari banyaknya orang yang mengalami kurang tidur, gangguan memori, dan masalah harga diri.
Selain itu penelitian terbaru ini juga menemukan bahwa menggunakan ponsel sembari melakukan kegiatan lain seperti makan atau menghabiskan waktu bersama teman dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi kurang menyenangkan.
"Studi ini menyimpulkan bahwa mereka yang diizinkan menggunakan telepon mereka selama makan atau berkumpul bersama teman cenderung mengalami kesulitan lebih besar untuk tetap fokus pada kegiatan berkumpul itu," tandas peneliti University of British Columbia.
Baca Juga: Moon Jae-In Punya Cara Unik Apresiasi Kunjungan Jokowi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!