Suara.com - Pernah membayangkan bagaimana jika di dunia ini, orang-orang tak lagi menyantap berbagai makanan daging? Ya, seperti tak ada lagi daging domba dalam kebab, burger tanpa daging sapi atau tak lagi dijual daging ayam di restoran cepat saji.
Hal inilah yang diramalkan oleh sebuah studi yang akan terjadi di masa depan. Satu dunia tanpa daging. Kesimpulan tersebut didapatkan oleh sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh YouGov untuk perusahaan teknologi ThoughtWorks.
Di mana, mereka menemukan jika satu dari lima orang dewasa berusia antara 18 dan 24 berpikir bahwa mereka dan banyak orang lainnya akan berhenti makan daging sepenuhnya pada tahun 2030.
Para peneliti melakukan survei pada sampel 2.000 orang untuk menyelidiki bagaimana kebiasaan belanja orang dapat berubah dalam waktu dekat.
Studi ini mengungkapkan bahwa orang cenderung mulai melihat kepentingan yang lebih besar pada dampak lingkungan dari belanjaan mereka, dengan 32 persen menyatakan bahwa mereka akan cenderung membeli makanan yang secara etis bersumber dari rantai pasokan yang berkelanjutan.
Memang, jika dilihat, jumlah orang yang menjadi vegan telah meningkat secara drastis dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya, lebih dari 3,5 juta orang Inggris sekarang memilih untuk tidak makan daging atau mengesampingkan semua produk hewani.
Di atas semua itu, 62 persen dari individu yang disurvei juga mengatakan bahwa di masa depan mereka mungkin lebih suka membeli produk makanan yang telah dikemas menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.
Sementara banyak dari mereka yang mempertanyakan kepedulian mereka terhadap lingkungan ketika mengungkapkan bagaimana kebiasaan belanja mereka dapat berubah di tahun-tahun mendatang, yang lain menempatkan kepentingan yang lebih besar pada pengeluaran.
Ada 57 persen dari mereka yang disurvei juga mengatakan bahwa harga makanan akan menjadi faktor yang lebih penting bagi mereka dalam 12 tahun mendatang ketika melakukan belanja makanan.
Baca Juga: Massa Perempuan Protes Emak-emak Dimanfaatkan Jadi Objek Politik
Beberapa supermarket dan pengecer telah melakukan upaya yang kuat untuk menjadi lebih ramah lingkungan selama beberapa tahun terakhir, dengan penjualan kantong plastik sekali pakai yang turun drastis sebesar 86 per sen sejak diperkenalkannya.
Meeskipun peningkatan fokus lebih pada kehidupan keberlanjutan, sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkapkan bahwa hanya sepertiga dari kemasan makanan plastik Inggris yang benar-benar dapat didaur ulang.
"Sudah waktunya bagi produsen untuk berhenti membiarkan aliran plastik yang tidak dapat didaur ulang dan merusak ke lingkungan kita," kata Judith Black, juru bicara lingkungan untuk Asosiasi Pemerintah Daerah.
"Itu perlu terjadi segera, tetapi pemerintah sekarang harus mempertimbangkan untuk pelarangan plastik kelas rendah, terutama untuk penggunaan tunggal, agar meningkatkan daur ulang," tutup dia.
Nah, setujukah Anda dengan studi tersebut? Siapkah untuk tidak makan daging dan menjadi vegan?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental