Suara.com - Kanker merupakan penyakit tidak menular yang mematikan, kabar baiknya peneliti di Scripps Research Institute di La Jolla, Calif, dan University of Texas di Dallas, menemukan potensi pencegahan perburukan kanker melanoma lewat vaksin seperti dilansir Nypost.
Bahkan keberhasikan vaksin yang telah diuji coba ke tikus ini mencapai 100 persen dalam mengobati melanoma agresif.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti memberi tikus yang menderita melanoma, obat imunoterapi kanker anti-PD-L1, yang dapat mencegah sel-sel tumor menyerang sistem kekebalan mereka.
Selain itu, penelitian ini juga menguji tikus yang diberi Diprovocim, senyawa kimia yang dimaksudkan untuk menggembleng sistem kekebalan layaknya vaksin. Hasilnya tikus yang divaksin memiliki tingkat kelangsungan hidup sebesar 100 persen. Bahkan vaksinasi ini terbukti dapat menggagalkan pertumbuhan tumor kanker pada tikus yang diuji.
Meski hasil penelitian ini menggembirakan, Dale Boger, seorang ahli kimia di Scripps dan sekaligus penanggung jawab penelitian ini mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan efektivitas vaksin ini pada manusia.
"Sama seperti vaksin yang dapat melatih tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh, vaksin ini melatih sistem kekebalan untuk menghabisi tumor. Temuan kami berpotensi menjadi salah satu solusi dalam pengobatan kanker melanoma," ujar Dale Boger.
Menurut American Cancer Society, lebih dari 9.000 orang meninggal karena kanker kulit melanoma setiap tahun. Di Amerika Serikat prevalensi kanker melanoma mencapai satu persen dari total populasi.
Tapi potensi pencegahan perburukan kanker melanoma bisa dilakukan lewat lewat vaksin.
Baca Juga: BRI Suntik Dana Rp 300 Miliar ke Trihamas Finance
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan