Suara.com - Seperti kita tahu, baru-baru ini Indonesia kembali dihadapkan dengan kontroversi halal haram vaksin MR yang membuat cakupan imunisasi campak dan rubella belum mencapai target.
Bukan tidak mungkin bahwa dalam beberapa tahun kedepan, kedua penyakit ini kembali mewabah di Indonesia.
Bertepatan dengan pemilihan calon presiden dan wakil presiden yang telah mendapat nomor urut kepesertaan pada Pilpres 2019 mendatang.
Prof dr Musdah Mulia MA, ilmuwan AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) sekaligus Dosen UIN Syarif Hidayatullah pun berpesan kepada masyarakat Indonesia agar memilih presiden dan wakil presiden yang berkampanye mengenai isu kesehatan di Indonesia.
"Kampanye presiden, ada nggak dia kampanyekan kesehatan Indonesia, kalau nggak ngapain dipilih. Kita sebagai masyarakat harus lihat dia (capres cawapres) ngomong apa, karena yang paling menentukan kualitas sebuah bangsa itu kondisi kesehatan warganya," ujar Prof Musdah dalam temu media 'Mari Berbincang tentang Vaksin' di Kantor ALMI, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Kelompok kerja Sains dan Pendidikan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Sudirman Nasir mengatakan pada negara dengan usia harapan hidup warganya yang mencapai 75 tahun biasanya menerapkan kebijakan publik untuk sektor kesehatan, salah satunya dengan mewajibkan imunisasi.
"Kebijakan ini memang kurang populer tapi dampaknya bagi kesehatan masyarakat sangat besar. Bisa nggak tuh kebijakan publik seperti ini diterapkan di Indonesia," ujarnya bertanya.
Sebenarnya kebijakan untuk membuat imunisasi sebagai kewajiban sendiri dapat membantu pemerintah untuk menekan beban biaya kesehatan.
Peneliti vaksin dari PT Bio Farma dr Neni Nurainy mengambil contoh, jika seseorang terkena penyakit hepatitis B karena tidak divaksin bisa menghabiskan biaya pengobatan hingga Rp 50 juta. Belum lagi dengan risiko kematian yang tinggi akibat sirosis hingga kanker hati.
Baca Juga: Tidak Responsif, Mungkin Anda Alami Gangguan Emosi, Ini Gejalanya
"Tapi kalau divaksin biayanya hanya sekitar Rp 150 ribu. Ini bisa memberikan perlindungan hingga 10 tahun. Jauh sekali kan perbedaan biayanya," tandas Neni.
Indonesia kembali dihadapkan dengan kontroversi halal haram vaksin MR yang membuat cakupan imunisasi campak dan rubella ini belum mencapai target, Siapa ya calon presiden yang peduli soal ini?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya