Suara.com - Gigitan nyamuk tertentu tak hanya bisa memicu penyakit demam berdarah dengue dan malaria, para lelaki juga harus mewaspadai risiko skrotum membengkak yang dipicu akibat penularan cacing filaria yang dibawa oleh nyamuk.
Hal ini disampaikan Lita Renata Sianipar, Kasubdit Filariasis dan Kecacingan, Kementerian Kesehatan RI.
Ia menambahkan, cacing filaria sendiri berukuran sangat kecil. Saking kecilnya, cacing ini bisa beredar ke pembuluh darah dan menyerang bagian kelamin lelaki yakni skrotum.
"Cacing berukuran kecil ini akan bersarang di kelenjar getah bening. Pada gilirannya kelenjar getah bening ini bisa pecah dan menyerang organ tubuh lainnya. Kalau jalan ke skrotum, ya skrotumnya bengkak," ujar Lita dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Selasa (25/9/2018).
Pembengkakan skrotum akibat cacing filaria ini kata Lita termasuk dalam kondisi yang disebut kaki gajah. Dinamakan demikian karena gejalanya memang membuat bagian tubuh yang diserang menjadi bengkak.
"Ada tiga jenis cacing filaria antara lain W bancrofti, B malayi, dan B timori. Untuk yang berperan membuat skrotum bengkak itu yang W Bancrofti. Sementara dua lainnya menyerang siku dan lutut," tambah dia.
Tak hanya menyerang organ intim lelaki, cacing filaria W Bancrofti juga dapat menyerang organ payudara perempuan. Hal ini akan membuat ukuran payudara bertambah besar namun disertai lipatan yang mengganggu tampilannya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes RI, dr Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, pencegahan penyakit kaki gajah ini harus dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk seperti dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan kelambu saat tidur.
Di beberapa daerah yang endemi seperti Papua dan NTT masyarakatnya dianjurkan untuk mengonsumsi obat pencegahan yang harus dikonsunsi satu butir selama lima tahun untuk menekan jumlah cacing filariasis hingga kadar paling rendah.
Baca Juga: Persipura Resmi Pecat Pelatih Amilton Oliviera
Ia menguraikan, pada pemberian pertama, maka jumlah cacing filariasis yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk menyusut menjadi lebih kecil.
"Begitu selanjutnya hingga pemberian lima kali. Harapannya di tahun kelima, jumlah cacing filiriasis sangat kecil di dalam tubuh sehingga tak dapat menutup limfa yang memicu pembengkakan," tandas dia.
Jadi untuk lelaki, waspada gigitan nyamuk tertentu yang bukan hanya memicu penyakit demam berdarah tapi juga pembengkakan skrotum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien