Suara.com - PT. Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai Rabu (10/10/2018) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.
Harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik. Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik.
Kenaikan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik. Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400/liter, Pertamax Turbo Rp 12.250/ liter, Pertamina Dex Rp 11.850/liter, Dexlite Rp 10.500/liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800/liter.
Seperti biasa, jika BBM naik, harga bahan pangan biasanya ikut-ikutan naik, termasuk berbagai jenis makanan bergizi. Lalu bagaimana bagaimana menyiasati kecukupan gizi?
Prof. Ali Khomsan, guru besar gizi IPB memaparkan meski kenaikan harga pangan tak bisa dihindari, Hal ini tidak serta merta menghambat upaya masyarakat untuk mengurangi pemenuhan gizi masyarakat melihat bahwa sumber ketersediaan bahan pangan alternatif masih ada.
JIka masyarakat hanya beranggapan bahwa kandungan protein yang baik hanya terdapat pada daging ayam atau ikan, segera cari alternatif lain.
"Hal ini bisa disiasati, bila harga pangan naik, maka masyarakat harus melakukan coping mechanism, yakni mengonsumsi pangan yang dulunya jarang dikonsumsi. Misal pengganti karbohidrat adalah umbi-umbian, bukan hanya beras lho, umbi-umbian malah bagus untuk diversifikasi pangan. Untuk pangan hewani, konsumsi yang semakin berkurang terpaksa diganti yang lebih murah dulu, dari nabati ada tahu tempe," seru Prof. Ali saat dihubungi Suara.com, Jumat (12/10/2018).
"Konsumsi vitamin juga perlu, tapi tidak dimaksudkan untuk mengantisipasi naiknya harga pangan. Vitamin hanya suplemen untuk mereka yang kurang sayur dan buah, hanya pelengkap," lanjutnya.
Memang jika secara teori sulit menghadapi kenyataan jika harga pangan mulai naik, dan semua kebutuhan semakin mahal, urusan perut kadang bisa membuat diri semakin stres.
Baca Juga: Denmark Open : Pelatih Tak Risau Anthony Kembali Jumpa Momota
Maka dari itu, masyarakat juga perlu meningkatkan pemahaman bagaimana mengatasi situasi sulit. Jika masyarakat tidak membekali diri dengan coping skill, alias kemampuan mengatasi masalah, lama-kelamaan stres dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan keseharian Anda.
Dikutip dari Medical Dictionary, coping skill adalah suatu pola karakter atau perilaku yang dapat meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang. Hal tersebut termasuk kemampuan dalam mengatasi masalah, bersosialisasi, menjaga kesehatan, dan juga kemampuan dalam menjaga komitmen. Hal ini tentunya dipandang sebagai suatu kemampuan menghadapi stres untuk mendorong diri agar tetap terus maju mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menghadapi situasi sulit soal bahan pangan naik dan bagaimana kecukupan gizi terpenuhi, Prof Ali menyatakan perlu adanya edukasi kepada masyarakat, agar coping skill tadi bisa dikuasai masyarakat.
"Nah disini peran pemerintah juga harus turun, peran promosi kesehatan dan gizi dari jajaran dinas kesehatan terkait perlu dioptimalkan. Jalurnya bisa edukasi lewat kader posyandu atau tenaga pelaksana gizi di puskesmas," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah