Suara.com - Ratusan siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pondok Duta di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat mengalami diare. Sumber air di sekolah tersebut diduga tercemar tinja yang berasal dari septic tank, sehingga menyebabkan siwa diare.
Ketua Yayasan SDIT Pondok Duta, Usman Rizal mengatakan penyebab pasti kasus diare massal ini masih menunggu hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kota Depok. Namun, letak sumber air yang terlalu dekat dengan septic tank diduga jadi penyebab pencemaran.
Pasalnya, sumber air lama di sekolah tersebut hanya berjarak 7 meter dari septic tank.
"Kalau yang baru sudah lebih jauh, jadi 20 meter dari septic tank. Namun tidak tertutup kemungkinan (diare massal) karena sedang musim kemarau sehingga kualitas air tanahnya buruk," ujar Rizal kepada Suara.com, Kamis (18/10/2018).
Ia mengaku akan bekerjasama dengan pihak Dinkes Depok dan Polresta Depok untuk menuntaskan kasus diare massal ini. Tindak lanjut pun sudah dilakukan Dinkes Depok, salah satunya dengan mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium.
"Dinkes mengambil sampel feses siswa yang terkena diare juga," tandas Rizal.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok Ernawati mengatakan, kasus ini sudah ditangani oleh Dinkes Depok dan sedang dalam tahapan pembuatan laporan investigasi.
Menurut dia, kasus diare di sekolah tersebut ditetapkan sebagai kejadian luar biasa. Dinkes Depok juga masih menunggu hasil pemeriksaan lab untuk memastikan apakah benar diare massal terjadi karena pencemaran bakteri E. coli.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok Ernawati mengatakan, kasus ini sudah ditangani oleh Dinkes Depok dan sedang dalam tahapan pembuatan laporan investigasi.
Baca Juga: Air Tercemar Bakteri E. Coli, Ratusan Siswa di Depok Alami Diare
Menurut dia, kasus diare di sekolah tersebut ditetapkan sebagai kejadian luar biasa. Dinkes Depok juga masih menunggu hasil pemeriksaan lab untuk memastikan apakah benar diare massal terjadi karena pencemaran bakteri E. coli.
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi penyuluhan dan identifikasi faktor penyebab. Dinkes Depok juga sudah memberikan penyuluhan soal cara mencuci tangan pakai sabun dan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah kejadian ini terulang.
"Kita masih menunggu hasil (pemeriksaan dan investigasi) selama 14 hari. Sumber air yang dicurigai sebagai penyebab sudah ditutup dan tidak digunakan lagi," tutupnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif