Suara.com - Banyak orangtua mengeluh tentang anak-anaknya yang menolak makan sayur. Segala cara dilakukan demi si kecil mau menelan makanan penuh nutrisi ini. Nah, kalau Anda termasuk salah satu dari orangtua tersebut, hasil penelitian berikut mungkin bisa jadi angin segar. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA pediatrics menunjukkan bahwa penggunaan piring kompartemen dengan gambar makanan di setiap bagiannya dapat membuat anak makan lebih banyak sayuran.
Penelitian di atas dilakukan terhadap sekelompok anak prasekolah. Hasil yang sama juga terjadi ketika penelitian dilakukan pada anak usia sekolah dasar. "Ini adalah periode waktu yang sangat penting dalam kehidupan anak-anak untuk mau mengonsumsi buah dan sayuran," Emily Melnick, seorang kandidat doktor dalam ilmu kesehatan dan perilaku di University of Colorado Denver.
Dilansir dari CNN, ketika menggunakan piring tersebut, anak-anak akan mengambil sebanyak 14 gram sayuran lebih banyak per harinya, dan makan sekitar 7,5 gram lebih banyak dibandingkan saat menggunakan piring putih biasa. Ini berarti, sayur tambahan yang mereka makan setara dengan satu atau dua buah wortel.
Menurut Roseanne Lesack, seorang psikolog perilaku anak yang bekerja di klinik gangguan makan di Nova Southeastern University di Florida, banyak orangtua di Amerika yang benar-benar stres tentang apa yang harus dilakukan pada anak-anak mereka yang tak mau makan sayur.
Anak-anak usia 4 hingga 8 tahun harus makan sekitar 1,5 cangkir sayuran setiap hari, atau lebih banyak tergantung pada aktivitas fisik mereka. Demikian menurut Departemen Pertanian AS, yang menggunakan konsep MyPlate sebagai desain yang digunakan dalam penelitian.
Meski sebenarnya tambahan 7,5 gram sayuran tidak berarti porsi ekstra, menurut Melnick hal tersebut menunjukkan kesediaan si anak untuk mengambil lebih banyak buah dan sayuran, yang menurut penelitian lain dapat dikaitkan dengan preferensi yang lebih untuk melakukan hal-hal yang sehat di kemudian hari.
Lesack, yang juga seorang ibu dan seorang vegetarian, mengatakan bahwa yang terpenting adalah memperkenalkan anak-anak pada makanan sehat. Ibu juga memutuskan kebiasaan makan seperti apa yang akan diterapkan di rumah. "Inilah salah satu hal paling penting yang bisa dilakukan orangtua untuk menanamkan kebiasaan makan sehat anak-anak mereka."
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat