Suara.com - Pernahkah kamu merasa tak semangat saat keluar rumah dan mendapati cuaca sedang mendung? Kalau ya, mungkin kamu mengalami sejenis depresi yang disebut Seasonal Affective Disorders (SAD). Ini adalah semacam gangguan mood musiman yang banyak menyerang warga Inggris selama musim dingin.
Inggris dikenal sebagai negara dengan langit yang hampir selalu kelabu sepanjang tahun. Dan menjelang musim dingin, kondisi semakin muram dan memunculkan SAD yang juga dikenal sebagai depresi musim dingin.
Depresi ini ditunjukkan dengan sejumlah gejala psikologis, termasuk sifat lekas marah dan suasana hati buruk yang berlangsung terus-menerus.
Meski dikenal sebagai depresi musim dingin, SAD juga sangat mungkin dialami ketika cuaca cerah atau musim panas.
Soal penyebab pasti SAD tidak diketahui, tetapi ada beberapa teori mengapa beberapa orang memiliki kecenderungan untuk mengalami depresi yang dipengaruhi oleh cuaca ini. Beberapa di antaranya, seperti dilansir dari The Independent, tingkat serotonin yang rendah, penyakit fisik, jam biologis tubuh yang terganggu, dan perubahan dalam diet atau pengobatan.
Juga diduga bahwa orang dengan SAD mungkin memiliki tingkat melatonin yang lebih tinggi, hormon yang dihasilkan oleh otak yang membuat kita merasa lelah, yang dapat membuat penderita SAD terus-menerus merasa lelah.
Gejala depresi ini bervariasi antar setiap orang, tetapi menurut National Health Service, gejalanya meliputi suasana hati yang buruk dan berlangsung terus-menerus, hilangnya kesenangan dalam kegiatan sehari-hari, merasa lesu, tidur lebih lama dari biasanya, dan ingin makan karbohidrat.
Beberapa orang mungkin juga mengalami perasaan bersalah, putus asa, dan tidak berharga.
Jika Anda merasa memiliki masalah dengan depresi yang terkait kondisi cuaca ini, atau ada di antara anggota keluarga Anda mengalaminya, perawatan yang bisa dilakukan adalah terapi berbicara, seperti konseling dan terapi perilaku kognitif, serta terapi cahaya di mana penderita diberikan paparan cahaya yang berasal dari sebuah kotak cahaya.
Baca Juga: Buron Naik Kapal, Pemerkosa Gadis di Marauke Akhirnya Dibekuk
Pemberian resep antidepresan, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif, yang juga digunakan untuk mengobati gangguan panik dan sejumlah fobia, mungkin akan diperlukan. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar serotonin di otak, yang pada penderita SAD diketahui jumlahnya sangat kurang.
Perubahan gaya hidup, seperti berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, dan mendapatkan paparan sinar matahari alami sebanyak mungkin dengan selalu berusaha duduk di dekat jendela atau jalan-jalan di luar rumah, mungkin juga bisa membantu mengatasi kondisi depresi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan