Suara.com - Data yang dihimpun Mandiri Inhealth menemukan fakta bahwa penyakit yang paling banyak diderita kelompok pensiunan adalah penyakit katastropik, hal ini disampaikan oleh Ditektur Utama Mandiri lnhealth Iwan Pasila.
Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah gaya hidup tak sehat yang banyak dilakukan para karyawan seperti duduk terlalu lama di depan laptop. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik maka bukan tidak mungkin hal ini memicu risiko berbagai penyakit tidak menular seperti stroke dan jantung.
"Sebagai asuransi karyawan kami mendapati bahwa umumnya penyakit yang paling banyak diidap para karyawan yang telah pensiun adalah penyakit katastropik. Itu sebabnya kami sering kita dorong karyawan untuk pola hidup sehat mulai sekarang. Kita ada healt talk dan dorong perusahaan untuk bikin program gaya hidup sehat untuk karyawannya agar bisa produktif sampai usia lanjut," ujar Iwan dalam peresmian Counter Mandiri Inhealth di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Kamis (8/11/2018).
Untuk mempermudah para peserta Mandiri Inhealth untuk mendapatkan informasi dan pelayanan di rumah sakit rekanan, pihaknya kata Iwan membuka counter Mandiri Inhealth di rumah sakit. Hari ini, pihaknya meresmikan counter Mandiri Inhealth di Siloam Hospital Kebon Jeruk yang menjadi counter ke-5 Siloam Hospital Group yang dijajaki kerja sama.
"Dengan adanya counter ini, peserta Mandiri Inhealt tidak perlu antre dengan pasien umum. Jadi tinggal ambil nomor lalu ke counter dan tinggal nunggu ke dokter yang bersangkutan. Kita ingin memberi kemudahan," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Dewi Widjaja selaku Head of Operation dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengatakan bahwa hadirnya counter Mandiri Inhealth akan semakin mengukuhkan konsep one stop service, di mana dapat dimanfaatkan pasien Siloam Kebon Jeruk yang menggunakan Mandiri Inhealth sebagai sumber lnformasi, penyediaan layanan terpadu, serta sebagai salah satu cara membantu pasien dalam efisiensi waktu.
"Kerja sama ini juga akan memudahkan peserta jaminan Mandiri lnhealth dalam hal perawatan dan pengobatan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), yang merupakan salah satu Pusat Unggulan di rumah sakit yang berlokasi strategis di samping jalan tol Jakarta Merak," tandas Dewi.
Ini fakta bahwa penyakit yang paling banyak diderita kelompok pensiunan adalah penyakit katastropik.
Baca Juga: Aktor Claudio Martinez Dibekuk Polisi Kemarin Malam
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia