Suara.com - Digigit nyamuk ketika Anda sedang sekedar bersantai di luar rumah atau sedang berjalan-jalan tentu sedikit mengganggu, namun ternyata orang lain tidak digigit.
Kenyataannya, memang ada orang yang lebih menarik untuk dijadikan makanan bagi nyamuk. Ini terutama berhubungan dengan komponen darah dan aroma yang dikeluarkan tubuh seseorang.
Meski begitu, salah satu penyebab utama mengapa seseorang lebih rentan digigit nyamuk adalah 85% karena faktor genetik. Faktor lain termasuk aktivitas fisik, keringat, kebersihan diri, bahkan kehamilan, yang semuanya dapat mempengaruhi seberapa rentan Anda digigit nyamuk dilansir Hello Sehat.
1. Ukuran tubuh lebih besar
Salah satu hal yang membuat Anda rentan digigit nyamuk adalah seberapa banyak karbondioksida yang Anda hasilkan dari proses bernapas. Karbon dioksida merupakakan salah satu komponen yang menarik nyamuk untuk datang.
Ini juga menjelaskan mengapa nyamuk lebih suka menggigit orang dewasa atau orang yang berukuran lebih besar (baik berat maupun tinggi badannya) karena secara otomatis, orang lebih besar akan menghasilkan karbon dioksida lebih banyak.
Nyamuk dapat mencium karbon dioksida yang kita hasilkan dari jarak 50 meter jauhnya melalui organ khusus yang disebut maxillary palp.
2. Sedang hamil
Salah satu penyebabnya masih berhubungan dengan kadar karbon dioksida yang dihasilkan. Ibu hamil mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak daripada orang normal pada umumnya.
Baca Juga: Gandeng Ilmuwan UNPAD, WhatsApp Teliti Hoaks di Pilpres 2019
Selain itu, suhu tubuh ibu hamil biasanya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang biasa. Hal ini mengundang nyamuk untuk menghampiri ibu hamil.
3. Kolesterol tinggi
Bukan berarti nyamuk hanya akan menggigit mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah. Anda mungkin saja termasuk tipe orang yang lebih efisien dalam memproses kolesterol, sehingga produk sampingan dari metabolisme kolesterol ini tersisa di permukaan kulit Anda.
Inilah yang mengundang nyamuk untuk hinggap. Tidak hanya kolesterol, mereka yang memiliki kadar steroid tinggi di permukaan kulit juga lebih menarik bagi nyamuk.
4. Asam urat
Seperti dikutip dari WebMD, John Edman, PhD, seorang entomologis atau ahli serangga dari Entomological Society of America, menyatakan bahwa mereka yang memproduksi komponen asam tertentu seperti asam urat secara berlebihan rentan terhadap gigitan nyamuk. Ini karena substansi tersebut dapat memicu indera penciuman nyamuk, sehingga memancing nyamuk untuk datang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial