Suara.com - Kecanduan gadget pada anak sudah banyak kita lihat sekarang ini, terutama di kota besar, dengan tingkat kesibukan para orangtua yang tinggi. Apa yang harus orangtua lakukan?
Banyak saran yang mengatakan bahwa orangtua harus memutus 'pertemanan' anak dengan gadget. Tapi, ternyata tidak sesederhana itu.
Saskhya Aulia Prima, seorang psikolog sekaligus pendiri Tiga Generasi, mengatakan bahwa orangtua tidak akan bisa melarang anak untuk tidak bermain gadget, terutama pada anak yang sudah kecanduan gadget.
"Kita tidak bisa menghilangkan adiksi (gadget) itu," kata Saskhya. Hal yang bisa dilakukan orangtua, lanjutnya, adalah dengan mengurangi kecanduan anak secara perlahan.
"Misalnya dia (anak) main gadget 3 jam, lama-lama dikurangi. Kita harus kurangi pelan-pelan," kata Saskhya saat ditemui Suara.com dalam acara Early Learning Centre Holiday Collection di Jakarta, Rabu, (14/11/2018).
Itu juga mengapa orangtua harus menjadi contoh serta panutan yang baik dengan cara jangan terlalu sering terlihat bermain gadget di depan anak.
Saskhya menambahkan, orangtua perlu membuat peraturan yang lebih ketat. Misalnya dengan membuat aturan larangan penggunaan gadget di ruangan tertentu seperti ruang makan, ruang belajar, dan kamar tidur.
Anak yang kecanduan gadget juga bisa dialihkan perhatiannya dengan aneka permainan. "Bermain bukan sesuatu yang mewah, bermain adalah suatu keharusan. Bermain berdampak pada otak dengan melalui korteks prefrontal (pusat kendali otak) menjadi lebih besar dan lebih cepat," tambahnya.
Untuk itu, Saskhya mengimbau agar orangtua mau memerhatikan alat pendukung permainan yang edukatif namun tetap mengasyikkan bagi anak, agar kecanduan gadget bisa dikurangi.
Baca Juga: WhatsApp Akan Hapus Semua Pesan Anda! Begini Cara Menyimpannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan