Suara.com - Menghabiskan waktu berjam-jam dengan smartphone atau tablet dikaitkan dengan peningkatan masalah perilaku, tetapi sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa masalah perilaku ini bahkan sudah bisa terjadi pada anak usia dini yang kecanduan gadget.
Studi yang hasil temuannya dipublikasikan di jurnal Preventive Medicine Reports menunjukkan bahwa setelah satu jam menatap layar gadget, anak-anak dan remaja cenderung menjadi lebih tidak peduli, kontrol diri berkurang, dan stabilitas emosi juga menurun. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko kecemasan dan depresi.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang berusia 14 hingga 17 tahun lebih berisiko terhadap efek buruk semacam itu, tetapi ada korelasi juga pada anak-anak dan balita yang lebih kecil, yang otaknya masih berkembang.
Dilansir dari The Independent, studi ini menemukan bahwa anak-anak TK yang sering bermain gadget akan dua kali lebih mungkin untuk kehilangan kesabaran.
Para peneliti juga mengklaim bahwa sembilan persen dari mereka yang berusia 11 hingga 13 tahun, yang menghabiskan waktu satu jam sehari dengan gadget, tidak memiliki keinginan untuk mempelajari hal-hal baru. Padahal sebelumnya, risiko ini hanya terjadi pada anak-anak yang bermain gadget hingga tujuh jam sehari atau lebih.
Peneliti Profesor Jean Twenge dari San Diego State University dan Profesor Keith Campbell dari University of Georgia mengatakan, "Setengah dari masalah perilaku berkembang pada masa remaja."
Keduanya mendesak orangtua dan guru agar anak-anak dapat mengurangi waktu bersama gadget, entah untuk berselancar di internet, bermain games, nonton video, atau apa pun.
National Institute of Health mengklaim bahwa orang-orang muda saat ini menghabiskan rata-rata 5 hingga 7 jam dengan gadget saat waktu luang mereka.
Twenge, yang telah banyak menulis tentang masalah penggunaan ponsel pintar untuk anak-anak, menyarankan untuk menerapkan batasan dua jam.
Baca Juga: Diborgol, Pembunuh Kasir Cantik Dihadirkan dalam Rekonstruksi
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!