Suara.com - Kini sosialisasi menunda memandikan bayi setelah lahir sudah dilakukan di beberapa rumah sakit, karena semakin lama Anda menunda waktu mandi pertama si kecil akan semakin baik bagi kesehatan bayi.
Ini lho manfaat menunda mandi pertama bayi saat dilahirkan dilansir Hello Sehat.
1. Mengurangi risiko infeksi
Bayi terlahir dilapisi oleh zat lemak bernama vernix yang melekat pada sekujur kulitnya. Kelihatannya agak seperti krim putih yang bertekstur licin seperti lilin.
Beberapa bayi bisa terlahir dengan lapisan vernix yang tebal dan banyak. Mungkin itu sebabnya banyak orangtua yang merasa perlu untuk segera memandikan bayi baru lahir mereka karena lapisan vernix ini membuat penampilan bayi tampak ‘kotor’.
Padahal, fungsi vernix tidak sembarangan. Vernix mengandung protein yang mampu mencegah infeksi bakteri umum seperti Grup B Strep dan E coli yang dapat berakibat fatal bagi bayi baru lahir.
Vernix juga memiliki sifat imun. Maka, membiarkannya menempel lebih lama pada kulit bayi akan memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi si bayi sementara menunggu sistem kekebalan tubuhnya perlahan menguat.
2. Melembapkan kulit bayi
Vernix merupakan pelembab alami terbaik untuk kulit bayi baru lahir. Vernix terbuat dari air, sel kulit, dan protein yang membantu menjaga kulit bayi Anda tetap lembut dan lentur.
Baca Juga: Tabur Bunga Siswa SD YPK Imanuel di Rumah Keluarga Gaban
Lapisan lemak ini juga berfungsi sebagai pelindung alami kulit bayi.
Vernix bekerja layaknya selimut guna mencegah kulit bayi mengering begitu terpapar oleh udara sekitar.
3. Mencegah hipotermia
Bayi baru lahir belum memiliki sistem kendali suhu tubuh yang sempurna. Nah, hadirnya vernix yang melekat seperti selimut akan membantu bayi merasa tetap hangat. Ini karena vernix mengandung protein yang berguna untuk mengontrol suhu tubuh bayi begitu ia lahir.
Jika Anda langsung memandikan bayi baru lahir sedangkan tubuhnya belum benar-benar beradaptasi dengan perubahan suhu lingkungan, maka suhu tubuh bayi bisa tiba-tiba turun dan memicu hipotermia atau komplikasi lainnya.
4. Mengatur gula darahnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis