Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menghadapi tantangan penyakit menular. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kapasitas produksi dan ketersediaan obat esensial di negara-negara tersebut.
Dalam perhelatan 'The 1st Meeting of the Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States' di Jakarta, Rabu (21/11) kemarin, Menkes Nila mengaku prihatin dengan tingginya kasus penyakit menular di negara-negara anggota OKI.
Dia mencontohkan pada 2015 penyakit menular merupakan 30 persen penyebab kematian di negara OKI. Angka itu jauh melebihi angka kematian di negara berkembang non-OKI, yaitu 24 persen dan di skala dunia 22 persen.
Menkes Nila mengatakan sejumlah negara OKI masih berjuang melawan epidemi penyakit menular yang sebenarnya dapat dicegah. Hanya saja dalam proses menekan penularan terkendala kapasitas produksi obat esensial.
Hal tersebut, kata dia, diperburuk dengan rendahnya akses dan ketersediaan obat, termasuk vaksin yang aman dan berkualitas di sebagian negara OKI. Dengan begitu, kondisi tersebut menyebabkan ketergantungan negara-negara OKI dalam penyediaan obat.
Nila mengatakan negara OKI yang beberapa di antaranya negara berkembang dan tertinggal membutuhkan produk obat yang terjangkau, berstandar dan aman. Kebutuhan vaksin juga tinggi untuk diberikan pada anak sehingga terhindar dari penyakit-penyakit menular.
Kebutuhan farmasi bagi negara OKI, kata dia, juga menghadapi tantangan terkait kehalalan produk. Persoalan-persoalan itu harus diselesaikan dengan berbagai program dan kemitraan yang baik.
"Kebutuhan pada vaksin dan obat halal menjadi tantangan dunia Islam. Melalui forum kerja sama otoritas pengawas obat ini perlu didorong pengembangan produk halal," paparnya.
Menkes Nila mengatakan kebutuhan terhadap sistem pengawasan obat yang efektif dan kuat juga menjadi tantangan dalam memastikan akses dan ketersediaan obat aman dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga: Duh, Lebih dari 200 Penyakit Menular Lewat Makanan
Maka, kata dia, penguatan kerja sama antarotoritas regulatori di bidang obat di negara OKI berikut kemitraan dengan pemangku kepentingan di negara anggota merupakan hal yang sangat diperlukan.
"Islam mewajibkan umatnya tolong menolong. Implementasi nilai ini menjadikan Islam besar. Maka negara-negara OKI agar saling menguatkan sistem kesehatan masyarakat dan kemandirian di bidang obat. Solidaritas juga diperlukan bagi negara miskin dan berkonflik di Timur Tengah. Semoga forum ini berhasil merespon situasi obat saat ini," tutupnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Menkes Singgung Dampak TBC Bagi Indonesia Secara Global
-
Hari Kesehatan Nasional, Waspadai Tiga Beban Penyakit Indonesia
-
Menkes Minta RS Jejaring Kardiovaskular Tingkatkan Mutu Pelayanan
-
Heboh Mabuk Air Rebusan Pembalut, Ini Tanggapan Menkes
-
Hasil Riskesdas 2018, Penyakit Tidak Menular Semakin Meningkat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda