Suara.com - Seorang guru sekolah dasar di Cina diberhentikan dari tugasnya karena diduga telah melakukan tindak diskriminasi pada murid penderita kanker.
Murid bernama Zhou tersebut dilaporkan dipaksa duduk sendirian di belakang kelas oleh si guru dan dilarang ikut ujian dengan alasan penyakit yang diderita Zhou bisa menular ke anak-anak lain.
Zhou diketahui menderita kanker limfoma Non-Hodgkin dan merupakan seorang murid pindahan dari Sekolah Dasar Liancheng, di Quanzhou, propinsi Fujian. Alasan pindah Zhou adalah agar ia lebih dekat dengan kedua orangtuanya, serta demi pengobatan kanker yang ia derita.
Awalnya Zhou tak mau bercerita tentang masalah diskriminasi yang ia alami. Tapi saat ayahnya tahu kalau Zhou tidak menerima tanda tangan ujian, ayahnya mulai bertanya-tanya dan membuat Zhou terpaksa untuk bercerita.
"Anak saya hanya duduk di belakang kelas selama 45 menit selama ujian. Apa yang guru itu pikirkan? Betapa sedihnya Zhou," kata ayah Zhou kepad media di Cina.
Si guru yang mengajar kelas bahasa langsung dipanggil oleh pihak sekolah dan mendapat hukuman skors. Setelah mengetahui perlakuan yang tidak adil terhadap seorang siswa, Biro Pendidikan Kabupaten Hui juga melakukan penyelidikan dan menuntut agar Zhou diizinkan duduk dan mengikuti ujian bersama.
"Kasihan. Setelah melalui kesulitan karena kanker dan kemoterapi, ia juga harus merasakan diskriminasi. Betapa sedihnya dia," komentar salah satu warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?