Suara.com - YouTube telah menjadi aplikasi nonton video yang digemari banyak orang, termasuk anak-anak. Di sini, anak bisa mendapat ribuan bahkan jutaan konten video yang tak hanya menghibur, tapi juga sesuai dengan kebutuhan dan usianya.
Meski begitu, sebagai orangtua, Anda tak bisa memercayai internet begitu saja seratus persen. Adakalanya tontonan yang tampaknya ditujukan buat anak-anak, bisa terselip konten-konten dewasa yang muncul tiba-tiba. Sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu, orangtua perlu fitur keamanan yang mudah dikontrol. Fibriyani Elastria selaku Head of Consumer Marketing Google Indonesia, menyatakan bahwa prioritas utama dari YouTube adalah untuk memberikan akses bagi orangtua dan anak-anak Indonesia terhadap koleksi konten yang inspiratif, edukatif, menghibur, dan juga ramah keluarga. YouTube Kids memberikan kontrol kepada orangtua dalam memilih konten yang sesuai untuk anak-anak lihat dan pelajari.
Dengan perpaduan antara karakter khusus, orientasi horizontal, dan kemudahan navigasi, YouTube Kids diharapkan dapat menjadi tempat aman dan nyaman bagi anak-anak, khususnya di umur 2-10 tahun, untuk dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu dan imajinasi mereka.
"Di aplikasi YouTube Kids, orangtua memiliki lebih banyak kontrol dengan fitur-fitur seperti timer, fitur built-in di dalam aplikasi yang dapat memungkinkan orangtua membatasi waktu menonton secara otomatis, penelusuran aktif/non-aktif; fitur yang dapat memberikan lebih banyak akses ke berbagai macam video sekaligus memberikan pengalaman menonton yang lebih terkontrol, serta parent approved mode; fitur yang dapat membantu orang tua memilih sendiri video atau channel apa yang tersedia pada profil anak mereka," jelasnya.
Selain itu, orangtua dapat membuat hingga delapan profil berbeda dalam satu perangkat, dimana orangtua dapat menentukan preferensi tontonan, rekomendasi video, dan setelan kata sandi pribadi untuk setiap anak mereka. YouTube Kids juga membiarkan anak-anak membuat kode sandi pribadi untuk masuk ke profil mereka walaupun orangtua selalu dapat mengganti passcode mereka untuk masuk ke aplikasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia