Suara.com - Kanker paru merupakan kanker paling mematikan di dunia, lucunya masih ada pertanyaan kenapa masih banyak perokok di dunia ini baik-baik saja.
Dokter spesialis patologi anatomi di National Cancer Center (NCC) Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Evlina Suzanna, SpPA(K), mengatakan masing-masing orang punya faktor risiko terkena kanker yang berbeda-beda.
Alasan kenapaperokok ada orang terkena kanker paru dan ada yang tidak, menurut Evlina, adalah karena genotipe alias kondisi genetik masing-masing orang tersebut.
“Tapi rokok itu tidak saja memicu kanker paru, tapi bisa juga jadi kanker payudara, bisa juga kanker mulut rahim, tergantung rentannya di tubuh seseorang itu. Kebiasaan merokok adalah bagian dari gaya hidup yang menjadi salah satu faktor risiko kanker," ujar Evlina dalam rangka memperingati Bulan Peduli Kanker Paru Sedunia, Cancer Information and Support Center (CISC) mengadakan konferensi pers bertajuk Lung Cancer and Me: Beda Jenis,Beda Perjalanan, pada Rabu (28/11/18).
Brigjen TNI dr Alex Ginting S, Sp P(K) dari RSPAD Gatot Soebroto yang juga menjadi dokter jantung kepridenan Presiden Jokowi, mengungkapkan data juga memaparkan 7 dari 8 pasien paru adalah perokok.
"Jadi sekuat apapun daya genotipe kalau gaya hidup perokok aktif maka resiko semakin besar, lalu kenapa yang tidak merokok juga bisa terkena kanker paru tentu alasannya karena gaya hidup Anda yang selalu berada di sekitar perokok misalnya nongkrong dan bekerja di sekitar teman Anda yang merokok, jadi kalau sadar daya tahan tubuh tidak kuat atau punya latar belakang keturunan dengan kondisi kanker maka hindari lingkungan perokok dan jauhi gaya hidup di sekitar orang perokok," jelasnya.
Data Globocan 2018 menyatakan bahwa kanker paru adalah kanker yang paling banyak ditemukan pada pria dan wanita di seluruh dunia dari semua jenis kanker lain (11,6% dari total kasus) dan merupakan penyebab utama dari kematian (18,4% dari total kematian akibat kanker).
Diprediksikan, terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru dan 1,8 juta kematian akibat kanker paru di tahun 2018, atau sekitar 1 dari 5 penyebab kematian akibat kanker.
Di Indonesia, 14% dari total kematian karena kanker disebabkan oleh kanker paru yang menjadikan penyakit fatal ini sebagai kanker pembunuh nomor 1 yang banyak dialami oleh perokok.
Baca Juga: Modal Borgol dan Ajak Makan di RS, Sopir Taksi Online Ditipu Residivis
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya