Suara.com - Masalah gizi ganda seperti gizi kurang dan obesitas tak hanya dialami anak-anak Indonesia, tapi juga beberapa negara lainnya di Asia Tenggara. Untuk menemukan intervensi yang tepat mengenai persoalan gizi anak-anak di Indonesia maupun negara Asia Tenggara lainnya, Royal FrieslandCampina kembali melakukan Studi Southeast Asia Nutrition Survey (SEANUTS) II dalam waktu dekat.
Roel van Neerbos, President of Consumer Dairy Royal FrieslandCampina mengatakan bahwa studi SEANUTS II merupakan kelanjutan dari studi pertama yang dilakukan pada 2010-2011 lalu. Hasil studi pertama menunjukkan masalah 'hidden hunger' di Asia Tenggara.
Menurut dia, secara keseluruhan anak-anak mungkin tampak sehat atau bahkan terlalu banyak makan, tetapi mereka kemungkinan menderita kekurangan gizi yang signifikan seperti vitamin D dan kalsium yang merupakan komponen penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
"SEANUTS adalah studi mendalam tentang gizi anak yang diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan program intervensi nasional, memperkaya pengetahuan ilmiah dan mendukung kebijakan pemerintah dalam peningkatan status gizi anak Indonesia," ujar Roel dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Rabu (29/11/2018).
Rencananya, studi SEANUTS II ini akan mempelajari status gizi lebih dari 18.000 anak di Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia dengan menggandeng berbagai lembaga penelitian dan universitas terkemuka sebagai mitra pelaksanaan studi. Di Indonesia, FrieslandCampina menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk melakukan penelitian pada anak-anak Indonesia.
Informasi yang akan dikumpulkan antara lain data-data pertumbuhan, asupan makanan, aktivitas fisik, dan parameter biokimia anak-anak berusia enam bulan hingga 12 tahun. Karena tingkat dan besarnya kasus malnutrisi di wilayah ini, studi akan menitikberatkan pada asupan protein dan status gizi.
Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia sekaligus Ketua Tim Riset SEANUTS II Indonesia menjelaskan pihaknya sangat mendukung dilakukannya studi besar yang mendalam untuk mendapatkan temuan-temuan mengenai tren pertumbuhan, kebiasaan diet, pola aktivitas fisik, pola tidur, dan status gizi anak-anak di Indonesia.
"Penelitian ini akan lebih berfokus pada kuantitas dan kualitas protein untuk mendapatkan informasi atau data yang lebih mendalam tentang kemungkinan perannya terkait dengan masalah ini," tambah Prof Rini.
Roel berharap studi ini dapat memberi informasi menyeluruh mengenai kesenjangan status gizi anak, sebagai dasar pengembangan inovasi produk susu serta program gaya hidup sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang mereka.
Baca Juga: Ingin Lebih Seksi, Nadia Purwoko Pilih Sulam Bibir
"Gizi yang baik adalah faktor penting untuk pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak. Informasi yang didapat akan digunakan untuk mengembangkan Standar Gizi FrieslandCampina dan mengarah pada reformulasi produk," tandas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?