Suara.com - Penggunaan krim dokter selama ini diyakini dapat menimbulkan ketergantungan. Ketika seseorang berpindah pada krim yang dijual bebas katanya bisa membuat kulit kembali seperti semula atau bahkan memburuk, benarkah?
Menjawab anggapan ini dr Rimenda Sitepu, Direktur Medical dan Treatment Klinik Oriskin mengatakan sebenarnya bukan krim dokter yang membuat ketergantungan, tapi komitmen pasien untuk menjalani sederet perawatan yang harus dipertanyakan.
Menurut dia, umumnya krim dokter diracik dengan dosis tinggi di awal untuk mengatasi permasalahan kulit si pasien. Namun hal ini hanya bersifat sementara, karena kemudian dosis ini akan diturunkan sesuai dengan kondisi kulit pasien terkini.
"Sayangnya ketika dosis akan diturunkan, pasien justru tidak konsultasi ke dokter. Dia hanya membeli krim dengan resep dosis di awal. Atau dia merasa sudah ada perubahan dan menghentikan krim dari dokter. Ini yang menyebabkan kulit kembali pada kondisi awal atau justru lebih parah," ujar dr Rimenda di sela-sela Grand Opening Oriskin Cabang Kedoya, Sabtu (1/12/2018).
Ia menambahkan, krim yang diberikan dokter umumnya memberikan hasil yang bertahap. Justru menurut dia, hal ini sangat aman karena membuktikan bahwa bahan kandungan yang digunakan terhindar dari bahan berbahaya seperti merkuri atau hydroquinone.
Itu sebabnya dr Rimenda mengimbau agar masyarakat tidak terbujuk oleh janji manis produk kecantikan yang memberi hasil dalam waktu instan.
"Kalau yang instan harus waspadai merkuri atau hydroquinone. Pengelupasan kulit itu normalnya 28 hari. Kalau satu minggu sudah kelihatan bersih banget kita harus hati-hati. Efek samping yang instan begitu di stop dia reborn. Hitam dua kali atau 3 lipat dari awalnya. Efek merkuri bisa ke gagal ginjal karena logam berat masuk ke tubuh," terang dia panjang lebar.
Jadi, itulah fakta tentang krim dokter yang sangat aman digunakan dan tidak bikin ketergantungan.
Baca Juga: Coba Tips Jitu Cegah Badan Pegal Linu Saat Bangun Tidur
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara