Suara.com - Setiap orang yang mengajukan diri sebagai calon pendonor organ di Inggris akan ditanyai mengenai agama apa yang mereka anut.
Hal tersebut dimaksudkaan agar calon pendonor merasa nyaman dan memberikan pilihan apakah mereka lebih ingin memberikan organnya kepada seseorang dengan kepercayaan yang seiman atau latar belakang yang sama.
Ini juga diharapakan untuk mengurangi perbedaan proporsi antara pendonor dari perbedaan ras dan budaya.
Diketahui, agama dan latar belakang etnis dianggap sebagai penghalang paling tebal dalam masalah pemberian donor di komunitas masyarakat Inggris.
Tahun lalu saja, hanya 42 persen orang kulit hitam dan orang Asia yang bersedia memberikan organ anggota keluarganya yang telah tiada. Hal tersebut berbeda dibanding komunitas lain yang mencapai angka 66 persen.
Padahal, banyak dari pasien ginjal datang dari komunitas ras Asia, orang kulit hitam atau komunitas etnis minoritas lainnya yang kadang secara genetis hanya bisa menerima donor ginjal dari latar belakang yang sama.
Bimla Parmar, seorang penganut Sikh yang tinggal di Hayes, London Barat, tercatat menjadi seorang pendonor setelah dirinya meninggal dunia karena masalah otak diusia 68 tahun.
Anak perempuannya, Gurpreet Parmar, mendukung keputusan ibundanya tersebut.
"Ibu saya bukan seorang pendonor yang terdaftar di NHS. Tapi saya dan saudara saya percaya bahwa harus ada orang yang ditolong dengan kehilangan kami," ujarnya seperti dilansir BBC.
Baca Juga: Hafiz / Gloria dan Tommy Tersingkir, Tak Ada Wakil Indonesia di Semifinal
Ia juga bercerita bahwa ibunya adalah seorang yang taat beragama. Dan berkat ibunya juga, ada empat nyawa yang terselamatkan karena mendapat donor paru-paru, hati, dua ginjal masing-masing kepada empat orang.
"Saya harap akan banyak orang yang mendaftarkan diri sebagai pendonor," katanya lagi.
NHS Blood and Transplant, sebuah organisasi yang dipercaya mengelola masalah donor organ di Inggris mengatakan, pihaknya dipersilakan untuk mendiskusikan masalah agama, proses hingga masalah pemakanan apakan akan dipercepat atau ditunda.
"Donor organ adalah hal yang sangat berharga tapi ribuan orang masih menunggu transplantasi dan kami harus melakukan banyak cara untuk menghapus batas tebal ini dan meyakinkan ornag untuk mau mendonor," kata Jackie Doyle-Price dari NHS.
Pertanyaan mengenai agama dan kepercayaan mulai diberikan Desember 2018 ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak