Suara.com - Untuk menangani para korban tsunami di Selat Sunda yang menerjang wilayah pantai di Banten, di mana korban dan kerusakan terparah terjadi di Pandeglang, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) langsung melakukan berbagai upaya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten dibantu Sekitar 100 tenaga medis dari IDI Cabang, Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), dan Perhimpunan dokter emergensi Indonesia (PDEI) berupaya menangani korban secara cepat.
Selain itu, Ketua IDI Wilayah Banten, dr Hendrarto, SpTHT dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Minggu (23/12/2018) mengatakan, lima posko juga didirikan di puskesmas area terdampak tsunami meliputi: Carita, Labuan, Panimbang, Cibaliung, dan Sumur untuk penanganan medis tanggap darurat.
Sementara itu, untuk penanganan operasi dan perawatan korban tingkat lanjut ditangani oleh lima rumah sakit (RS) dan RSU di Banten. "Yaitu, RS Drajat, RSUD Banten, RSU Pandeglang, RS Berkah, RS Sari Asih," jelas dr Atep Supriadi, SpEm, Koordinator lapangan tim medis IDI Banten.
Saat ini, lanjut dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, Ketua PDEI, tim medis sedang melangsungkan penanganan operasi ortopedi (bedah tulang) dan bedah syaraf bagi para korban. "Dalam situasi bencana seperti ini, jumlah korban terbanyak paling membutuhkan penanganan ortopedi dan trauma," jelas dr Adib yang juga Sekjen PABOI.
Agar penanganan korban tsunami bisa dilakukan cepat dan maksimal, tim medis IDI juga terus menambah tenaga medis yang dibutuhkan seperti, ortopedi, bedah saraf, obgyn, pediatrik (anak), serta tambahan alat medis darurat, persediaan obat-obatan semakin menipis, serta ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit rujukan.
Untuk evakuasi jenazah korban tsunami di area terdampak sedang dan terus dilakukan oleh para relawan bencana bersama TNI dan Polri, sedangkan total korban hingga saat ini masih terus bertambah.
"Untuk korban luka-luka yang sudah tertangani, sebagian sudah pulang atau dirujuk untuk penanganan lebih intensif, sebagian masih dirawat di posko medis dan RS setempat," jelas dr Adib terkait penanganan yang dilakukan IDI terhadap para korban tsunami di Selat Sunda.
Baca Juga: Ular Tak Takut Garam, Ini Cara Ampuh Mengusirnya Menurut Panji Petualang
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis