Suara.com - Panji Petualang menilai tips mengusir ular menggunakan garam adalah mitos yang tidak benar. Hal ini disampaikan pemilik nama asli Muhamad Panji saat menghadiri acara edukasi satwa kepada warga di Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (23/12/2018).
"Saya pernah mencoba melakukan eksperimen dengan menaburkan garam pada lintasa ular, nyatanya ular bisa melintas dan biasa saja dengan santainya," kata Panji seperti dilansir dari Antara.
Selain menaburi garam pada area lintasan ular, Panji pernah mencoba eksperimen lain dengan memasukan seekor ular jenis cobra ke dalam karung yang diisi dengan garam.
"Ularnya saya masukan dalam karung berisi garam, dan dia hidup seperti biasa, tidak ada gejala mabok atau sakit. Dia justru santai di dalam karung," katanya.
Menurut Panji, upaya yang paling efektif untuk mencegah atau mengusir ular dari dalam rumah adalah dengan cara menyimpan wangi-wangian di sejumlah sudut rumah. Yang paling praktis, kata dia, adalah memakai kapur barus yang mengeluarkan aroma wangi, sebab ular maupun tikus tidak senang dengan wangi-wangian.
Mitos lainnya terkait ular, kata Panji, adalah mengejar manusia dengan agresif. Ia menegaskan, hampir semua jenis ular takut kalau berdekatan dengan masnusia.
"Ular itu sebenarnya takut dengan manusia. Ketika melihat manusia melintas di depannya, ular justru akan pergi dengan sendirinya, termasuk ular berbahaya seperti cobra," katanya.
Panji juga mengimbau masyarakat setempat untuk tidak perlu takut dengan ancaman ular, selama manusia tidak mengusik ketenangannya di alam.
"Terkadang kalau ular melintas dan terlihat oleh manusia, tiba-tiba langsung dipukul kepalanya. Kan kasian," katanya.
Baca Juga: Malam Ini, Keluarga Adakan Pengajian untuk Mendiang Herman Seventeen
Mitos yang mengatakan bahwa ular memiliki daya rekam ingatan yang kuat juga merupakan mitos yang selama ini dipercaya sebagian besar masyarakat saat ini.
"Makanya, banyak yang mengatakan kalau bertemu ular pukul kepalanya, karena kalau sampai lepas, katanya dia bisa ingat siapa yang melukainya. Padahal, membunuh ular dengan memukul kepalanya itu ada benarnya juga karena bisa langsung mati seketika," katanya.
Panji kemudian mengingatkan masyarakat untuk membiarkan ular yang melintas di sekitarnya tanpa menyakiti, karena ular tersebut akan pulang ke habitatnya.
Panji yang sempat tenar pada salah satu program acara televisi swasta beberapa tahun lalu itu juga berbagi tips untuk mengenal jenis ular yang berbaya atau beracun.
"Kalau ketemu ular dan ingin tahu jenisnya apa, segera keluarkan saja smartphone dan ambil fotonya lalu di share via mendia sosial kepada sejumlah komunitas pecinta satwa. Pasti dalam waktu singkat akan langsung dijawab," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru