Suara.com - Tak hanya mempengaruhi psikologis, keseringan selfie ternyata juga menempatkan seseorang pada risiko cedera pergelangan tangan.
Dari waktu ke waktu penelitian terus mengungkap efek negatif dari penggunaan media sosial termasuk meningkatnya aktivitas selfie demi kepentingan media sosial.
Levi Harrison, seorang ahli bedah ortopedi yang praktik di California, menemukan insiden carpal tunnel syndrome (CTS) yang meningkat akibat keseringan selfie. Hal ini menyebabkan saraf di sekitar jari dan pergelangan tangan meradang dan memicu rasa nyeri.
"Hal ini terjadi ketika seseorang melakukan selfie secara terus menerus yang mengakibatkan pergelangan tangan menjadi menekuk ke dalam dan memicu kesemutan atau rasa nyeri yang tajam," ujar Harrison seperti dilansir laman Medical Daily.
Menurut dia selain selfie, kondisi carpel tunnel syndrome ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan mengetik di handphone atau komputer dalam waktu lama. Namun ia menyoroti kaitan CTS dengan selfie yang menjadi pemicu utama.
Selain pergelangan tangan, Steven Chudik, seorang ahli bedah ortopedi dan spesialis kedokteran olahraga, juga menemukan bahwa siku juga bisa tegang ketika Anda mengulurkan tangan saat melakukan selfie. Ketika dilakukan secara berlebihan, hal itu dapat menambah tekanan pada tendon yang menahan otot lengan bawah.
"Dengarkan tubuh Anda. Jika ada yang sakit, istirahatlah. Tidak ada selfie yang sepadan dengan rasa sakit," ujar Chudik.
Tahun lalu, dokter dari University College Hospital Galway di Irlandia mendokumentasikan kasus cedera akibat kegiatan selfie untuk menyebarkan kesadaran tentang fenomena tersebut.
Diterbitkan di Irish Medical Journal, makalah ini mengungkapkan bagaimana pasien yang berusia 13 dan 40 tahun mengalami patah pergelangan tangan dalam proses pengambilan gambar mereka sendiri.
Baca Juga: Ketapels, Tempat Kumpulnya Blogger Tangerang Selatan
"Dalam kasus-kasus ini dan sebagian besar terkait dengan 'proprioception' atau hilangnya kesadaran spasial. Hal ini membuat perhatian kita terfokus pada layar smartphone dan membuat kita kehilangan keseimbangan, jatuh, atau mengalami peradangan sendi," tulis penelitian tersebut.
Itulah bahaya selfie berlebihan yang bisa menyebabkan cedera pergelangan tangan karena carpal tunnel syndrome.
Berita Terkait
-
Datang ke Lokasi Tsunami, Banyak Relawan Cuma Mau Foto Selfie
-
Asyik Selfie di Lokasi Tsunami Selat Sunda, 2 Motor Peselfie Dicuri
-
Lokasi Tsunami Selat Sunda Jadi Ajang Selfie, Jadi Sorotan Internasional
-
Viral Foto Selfie di Dekat Puing Tsunami Selat Sunda, Psikolog: Memalukan!
-
Selfie Dekat Mayat dan Puing Tsunami Selat Sunda, Demi Banyak Like
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia