Suara.com - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan sedikitnya ada tiga penyakit yang diderita oleh pengungsi tsunami Selat Sunda yakni hipertensi, gastritis, dan luka ringan akibat tsunami.
Hipertensi sendiri merupakan nama lain dari tekanan darah tinggi. Seseorang akan mengalami kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri) mencapai angka 130/80 mmHg atau lebih.
Hipertensi sangat berbahaya karena jantung akan dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh. Akibatnya, timbul berbagai penyakit seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
Gastritis sendiri yakni sebuah kondisi saat lapisan kulit dalam lambung meradang atau mengalami pembengkakan. Gastritis biasa disebut radang lambung dan dapat muncul secara tiba-tiba atau berlangsung dalam waktu yang lama.
Penyakit ketiga adalah luka ringan akibat bencana tsunami seperti tertimpa atau tergores puing-puing.
Dikatakan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Widyawati, MKM pelayanan di pos-pos kesehatan bagi korban bencana tsunami Selat Sunda masih terkendala sulitnya akses jalan dan sampah lingkungan.
Di pos kesehatan Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung misalnya, akses jalan tidak sesuai aturan Dinas Perhubungan sehingga menyebabkan jalanan macet.
"Selain itu di sekitaran posko juga masih terlihat penumpukan sampah dan hanya dapat diatasi dengan dikumpulkan di kantung plastik kemudian dibakar," tulis rilis yang diterima Suara.com.
Baca Juga: KPK Tahan Delapan Tersangka Suap Proyek SPAM PUPR di Lokasi Berbeda
Berita Terkait
-
Kisah UMKM Nanas Nadi: Naik Kelas Lewat KUR dan Layanan Digital BRI
-
Siapa Suami Zita Anjani? Ini Profil Radityo Egi Pratama yang Juga Pejabat
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Mantan Gubernur Lampung Diperiksa Dugaan Korupsi Dana PI 10 Persen, 7 Mobil Disita
-
Jadwal dan Siaran Langsung Super League Hari Ini, Persija dan Tim Milik Polisi Bertanding
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis