Suara.com - Tak sedikit orangtua yang merasa memiliki kendali terhadap putra-putrinya. Namun, hal tersebut biasanya justru membuat anak merasa terkekang dan sebagian anak pilih memberontak.
Ada beberapa lainnya memilih diam, tapi menunjukkan kepribadian yang berbeda di belakang orangtuanya. Tentunya hal itu sangat berbahaya. Anak bisa menjadi hilang kendali dan terjerumus pada hal-hal yang tak diinginkan.
Melansir dari WebMD, seorang psikolog bernama Leslie Becker-Phelps, PhD., pernah mendengarkan cerita dari seorang pekerja sosial yang berpengalaman, Scott Hull, yang menjelaskan kepada orangtua bahwa jika mereka tidak dapat mengendalikan anak remajanya, mereka dapat memberikan pengaruh.
Sayangnya, orang tua sering terjebak dalam pertengkaran yang sama berulang, di mana mereka dan sang anak bersaing untuk saling mengontrol. Berikut beberapa hal yang disarankan untuk menjadi orangtua yang baik bagi anak.
Dengarkan
Jika anak merasa didengarkan dan diakui, mereka akan lebih terbuka untuk mendengarkan saran orangtua.
Kenali diri sendiri
Dengan menjadi sadar diri, orangtua juga dapat tetap memperhatikan kekuatan dan keterbatasannya, menjadikannya lebih mungkin bagi anak remajanya untuk merespons secara positif.
Menyesuaikan diri
Baca Juga: Gara-gara Dikerok Istri Tetangga, Supriyanto Justru Kritis di Rumah Sakit
Daripada mencoba mengendalikan apa yang akan terjadi, lebih baik orangtua terus membimbing dan bekerja sama dengan anak-anaknya. Dengarkan keinginan mereka untuk memiliki lebih banyak kebebasan dan bermain bersama teman-temannya sambil tetap memegang teguh aturan rumah.
Tentukan konsekuensi yang akan Anda bebankan jika mereka melanggar aturan itu.
Bertanggung jawablah
Sangat mudah untuk terjebak dalam penilaian buruk atau perilaku bermasalah anak sehingga Anda lupa untuk mengawasi respons dan perjuangan Anda sendiri. Tugas Anda adalah mencintai anak apa adanya, memberikan bimbingan terbaik sebisa mungkin, dan mendukung mereka ketika butuh bantuan.
Orangtua memang berhak atas anak-anaknya, tapi terlalu mengendalikan anak juga tidak baik untuk perkembangannya. Jadi, cobalah menjadi orangtua yang baik bagi mereka.
Sumber: Himedik.com/Dwi Citra Permatasari Sunoto
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan