Suara.com - Kurang makan serat menjadi salah satu penyebab masalah gizi pada remaja kekinian. Padahal, studi mengungkap makan serat memiliki efek baik yang dirasakan hingga tua.
Dalam laporan yang diterbitkan di European Journal of Clinical Nutritition, 754 remaja asal Amerika Serikat diminta mencatat konsumsi serat harian. Setelah itu, mereka melakukan cek kesehatan yang meliputi tekanan darah, kadar gula darah, hingga resistensi insulin.
Laporan tersebut menyebut hanya 2 remaja yang memenuhi kebutuhan serat harian, yakni 38 gram bagi pria dan 25 gram bagi wanita. Rata-rata, partisipan mengonsumsi 10,9 gram serat per hari.
Nah, hasil studi menyebut kurangnya konsumsi serat meningkatkan risiko beberapa penyakit saat dewasa, mulai dari diabetes hingga hipertensi.
Remaja yang kurang mengonsumsi serat memiliki kenaikan tekanan darah hingga 6 mmHg. Pada wanita, efeknya masih terasa, meskipun lebih rendah yakni 3,7 mmHg.
"Remaja saat ini kurang sekali makan serat. Padahal serat penting untuk fungsi insulin dan tekanan darah, menjaganya tetap sehat," tutur Haidong Zhu dari Medical College of Georgia dan Augusta University, dikutip dari Reuters.
Karena itu, Zhu menganjurkan agar porsi serat pada menu makan remaja diperbanyak. Serat dapat ditemukan pada buah dan sayuran.
Serat juga bisa didapat dari gandum, kacang-kacangan, hingga biji-bijian.
Baca Juga: Vanessa Angel Pamit Tinggalkan Surabaya ke Penyidik, Kembali Lagi Kamis
Berita Terkait
-
Buntut Komentar Video Ulama, Remaja Kena Persekusi Ormas di Pesantren
-
Punya Anak Remaja, Bekali Ia dengan Kemampuan Dasar Ini
-
Studi: Kegemukan Saat Remaja, Risiko Diabetes Pria Melonjak
-
Kuliner Lokal yang Buat Sehat? Ada Asinan Betawi Hingga Gado-gado
-
Dua Remaja Usia Belasan Tahun Kedapatan Bawa 15 Kg Ganja Siap Jual
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan