Suara.com - Titi Wati, perempuan asal Palangka Raya dengan berat badan 350 kg, akhirnya sukses melakukan operasi pemotongan lambung atau operasi bariatrik untuk menurunkan berat badannya.
Operasi bariatrik yang dilaksanakan oleh tim medis gabungan dari Bali dan RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berjalan lancar.
"Titi Wati kini sudah sadar dan berada di ruang Intensive Care Unit (ICU), untuk pengawasan ketat selama 1x24 jam ke depan. Kita mendoakan agar kondisi beliau usai menjalani operasi baritrik tetap stabil," kata Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Yayuk Indriarti usai operasi kepada media di Palangka Raya, baru-baru ini.
Titi Wati nantinya akan menjalani program tata laksana jangka panjang agar penurunan bobot bisa berhail. Di antaranya intervensi gizi, rehabilitasi medik, serta intervensi penyakit dalam untuk mengendalikan kadar gula darah.
Intervensi perlu dilakukan untuk mencapai Body Mass Index (BMI) yang diinginkan.
"Dokter juga akan intervensi volume makan, sehingga semuanya stabil dan aman," kata Yayuk.
Sementara Kepala Tim bedah operasi bariatrik Titi Wati, dr Gede Eka Rusdi Antara menjelaskan, dalam operasi yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. Bagian lambung yang dipotong berkisar antara 50 sampai 60 persen.
"Tindakan yang kami lakukan adalah bukan operasi memotong lemak, tetapi memotong bagian lambung pasien. Sampai saat ini apa yang tim inginkan berjalan sesuai dengan rencana," katanya.
Mengenai kesulitan dalam penanganan tersebut disebutkan sangat tinggi, karena posisi perut yang sangat besar dan bertumpuk lemak menjadi kendala. Hanya saja hal tersebut bisa diatasi sesuai dengan pengalaman tim yang juga pernah menangani permasalahan serupa.
Baca Juga: Detik - detik Penangkapan Mantan Pacar Syahrini Bawa 2 Kg Sabu
Gede menambahkan, untuk efek dari operasi bariatrik ini memang akan berpengaruh bagi pasien. Pengaruhnya adalah penurunan berat badan yang diperkirakan dari 15 sampai 25 kilogram per bulannya.
Penurunan secara drastis pada berat tubuh justru tidak diinginkan, sebab dapat mengganggu fungsi yang ada di dalam tubuh, ujarnya.
"Operasi yang dilakukan saat ini adalah tahap awal, selanjutnya akan ada operasi bypass (tindakan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner) dari lambung ke usus. Namun akan dilaksanakan setelah Body Mass Index (BMI) pasien mencapai kondisi yang diinginkan," tutup Gede. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Studi Sebut 'Makan Tanah' Bisa Jadi Obat Masalah Obesitas
-
Bobotnya 350 Kg, Ini 7 Fakta Wanita Tergemuk di Kalimantan Tengah
-
Tak Disangka, 3 Mitos Diet Ini Justru Jauhkan Anda dari Berat Badan Ideal
-
Suka Cemilan, Minum Es dan Gorengan, Berat Titi Wati 350 Kg
-
Titi Wati Wanita Tergemuk di Kalteng, Jebol Dinding agar Bisa Dievakuasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat