Suara.com - Tren '10YearChallenge' atau yang oleh beberapa orang juga diketik menjadi '10YearsChallenge', sedang ramai di medi sosial. Banyak para pengguna Instagram mengunggah foto mereka 10 tahun lalu yang disandingkan dengan saat ini.
Rupanya, seorang pakar mengatakan, tantangan ini memiliki efek positif dan negatif terhadap kondisi psikologis.
"Ada manfaat psikologis dari nostalgia," kata Hal McDonald, profesor sastra dan linguistik di Mars Hill University, kepada Thrive Global. "Ketika kamu melihat kembali masa-masa indah, ingatanmu memicu reward center (pusat imbalan, -red) di otak, sehingga kamu merasakan kesenangan, dan bahkan membawamu kembali ke masa itu."
Namun, McDonald juga menerangkan bahwa mengunggah foto nostalgia juga dapat membuat seseorang merasa lebih buruk. "Ada sesuatu yang disebut bias positif, yang membuat kita mengingat hal-hal dengan cara yang lebih positif, dan dapat membuat kita merasa lebih buruk karena kehidupan kita yang sekarang," ujar McDonald.
Dihimpun HiMedik dari Thrive Global, Rabu (16/1/2019), berikut empat tips supaya kamu enggak galau saat bernostalgia lewat 10YearChallenge:
1. Pikirkan tujuan di masa depan
Mengunggah foto-foto bahagia dari 10 tahun yang lalu bisa membawa kita kembali ke masa di mana kita masih lincah, lebih sehat, dan bahkan lebih bahagia, jadi penting untuk diingat bahwa kita juga bergerak maju.
"Pikirkan hidup sebagai perjalanan ke depan," ungkap McDonald. "Ingatlah bahwa hal-hal baik di masa lalumu bisa terjadi lagi di masa depan.
2. Jadikan nostalgia sebagai cara agar untuk membuatmu lebih sehat
Baca Juga: Ngaku Mirip Jennie, Kini Lucinta Luna Permak Dirinya Mirip Lisa BLACKPINK
Dalam sebuah studi yang ditulis oleh ilmuwan perilaku Clay Routledge, para peneliti menemukan bahwa mengingat memori penuh kenangan dari sekolah menengah membantu orang dewasa merasa lebih muda daripada ketika mereka mengingat memori yang biasa.
Studi tersebut, subjek yang merasa lebih muda juga merasa lebih sehat, lebih percaya diri pada kemampuan fisik mereka, dan lebih optimis soal kesehatan mereka masa depan. Hasilnya membuktikan bahwa 'serangan' nostalgia sebenarnya dapat membuat kita merasa lebih muda, yang memiliki manfaat bagi kesehatan kita.
3. Pakai aspek sosial untuk kembali berhubungan dengan teman
"Nostalgia dapat membuat kita merasa kesepian, tetapi itu juga bisa dijadikan sebagai penghubung sosial," kata McDonald.
McDonald menyarankan, daripada fokus ke teman-teman yang telah lama hilang kontak denganmu, gunakan kenangan lamamu untuk menghubungi seseorang yang sudah cukup lama tidak kamu temui.
4. Fokus pada seberapa jauh pencapaianmu hingga kini
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara