Suara.com - Tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta menempatkan masyarakatnya dalam risiko terpapar polusi di kemacetan sepanjang hari. Hal ini ternyata turut memengaruhi sistem imun tubuh yang membuat seseorang menjadi rentan terpapar penyakit.
Disampaikan Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Regional Medical Lead Redoxon, ada tiga hal yang memengaruhi sistem imun seseorang, yakni polusi udara, perubahan suhu, dan bekerja di ruangan tertutup. Polusi, kata dr. Suci, membuat sistem imun bekerja lebih keras sehingga rentan terserang penyakit dari virus dan kuman.
"Padahal tidak ada polusi saja sistem imun bekerja 24 jam. Lama-lama juga capek. Selain itu polusi juga menarik vitamin C dari dalam tubuh. Padahal vitamin C ini merupakan antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Begitu juga dengan perubahan suhu dan terlalu lama bekerja di ruangan dapat membebani sistem imun," ujar dr. Suci dalam temu media peluncuran kampanye #KomuterTegar di Jakarta, Sabtu (19/1/2019).
Vitamin C sendiri, kata dr. Suci, tak cukup jika hanya diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Pasalnya, kerentanan setiap orang terhadap virus dan kuman berbeda-beda tergantung pada aktivitas yang dijalaninya dan lingkungan di sekitarnya.
Itu sebabnya, kata dia, kaum urban yang terpapar polusi dan perubahan suhu seperti di musim penghujan sekarang ini harus lebih banyak mendapat asupan vitamin C dari suplemen tambahan. Namun, dr. Suci mengatakan tak cukup vitamin C saja, asupan zinc juga turut memberi dampak positif pada daya tahan tubuh.
"Zinc kita nggak bisa dapat dari makanan. Mau tidak mau dapat dari suplemen. Kenapa butuh zinc, karena berguna sebagai booster bagi kekebalan tubuh. Vitamin C bisa bekerja 3 kali lebih cepat jika ada zinc," imbuh dia.
Nah untuk mengedukasi banyak orang agar menjaga daya tahan tubuh, Redoxon dari Bayer mengampanyekan #KomuterTegar. Peluncuran kampanye ditandai dengan konvoi puluhan pengemudi ojek daring sepanjang sepuluh kilometer di jalan utama Jakarta.
"Melalui kampanye #KomuterTegar, Redoxon mengajak komuter untuk lebih peduli dan berupaya agar tetap sehat. Dengan demikian, mereka bisa terus beraktivitas tanpa mengkhawatirkan daya tahan tubuh," ujar Kinshuk Kunwar, General Manager, Consumer Health Division, PT Bayer Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Redoxon juga memperkenalkan kembali varian unggulannya Redoxon Double Action yang memadukan 1.000 miligram vitamin C dan 10 miligram zinc dalam satu tablet effervescent.
Baca Juga: JK Merasa Aneh Muncul Isu Pembebasan Baasyir Dikaitkan dengan Pilpres
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia