Suara.com - Tidur Cukup di Malam Hari Ternyata Berperan Lebih Cegah Kegemukan
Sering menghindari makan malam karena takut gendut? Coba atur pola tidur Anda dibandingkan harus menghindari makan malam agar terhindar dari masalah obesitas.
Hal ini terungkap melalui penelitian yang dipublikasikan dalam BMJ Nutrition, Prevention & Health baru-baru ini. Menurut peneliti Su Su Maw, dari Universitas Okayama di Jepang, durasi tidur pendek atau kurang tidur seringkali dikaitkan dengan kebiasaan makan yang tidak sehat dan metabolisme glukosa yang terganggu.
"Hal inilah yang pada gilirannya akan memicu kenaikan berat badan," ujar Maw seperti mengutip Nypost
Maw dan rekan penelitinya, Haga menganalisis data 2012 hingga 2014 yang melibatkan 1.573 orang dewasa paruh baya yang tidak memiliki kondisi mendasar terkait dengan diabetes di Okayama. Dua pertiga dari sampel adalah perempuan dan dua pertiga diantaranya berusia di atas 65 tahun.
Para peneliti juga melihat berapa banyak orang yang merokok, menanyai tingkat aktivitas fisik mereka, dan menganalisi pola makan mereka. Peneliti mengatakan bahwa umumnya orang menghindari untuk makan beberapa jam sebelum tidur untuk mencegah obesitas dan diabetes. Padahal ada kebiasaan penting yang harus dijaga yakni mendapatkan cukup tidur setiap hari.
"Kami menemukan fakta bahwa menjaga pola tidur sama pentingnya untuk mengurangi kemungkinan obesitas. Orang yang kurang tidur cenderung lebih mudah lapar dan pada gilirannya membuat mereka mencari camilan dan mengganggu metabolisme tubuh," tambah dia.
Berbicara mengenai camilan, penelitian lain mendukung teori bahwa ngemil di malam hari tidak selalu buruk. Mengonsumsi 30 gram protein sekitar 30 menit sebelum tidur tampaknya memiliki efek positif pada kualitas otot, metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.
Studi ini dilakukan oleh Michael Ormsbee, profesor ilmu gizi, makanan dan olahraga di Florida State University dan Samantha Leyh. Namun peneliti mengingatkan bahwa masyarakat sebaiknya membatasi konsumsi makanan manis yakni hingga pada pukul 8 malam saja.
Baca Juga: Ini Alasan Sebaiknya Tak Usah Pesan Kopi atau Teh di Pesawat
"Makanan ringan lebih baik untuk Anda seperti kacang-kacangan, irisan sayuran atau buah-buahan. Waktunya tetap dibatasi hingga pukul 8 malam," tandas Ormsbee.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia