Suara.com - Sebuah penelitian mengungkapkan, ibu hamil yang menderita penyakit pada gusi bisa mengalami kelahiran prematur. Seperti dilansir HiMedik dari dailymail, penelitian ini dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Hradec Králové, Republik Ceko.
Penelitian ini menemukan 45 persen dari mereka yang air ketubannya pecah lebih awal memiliki gusi yang bengkak, sakit atau terinfeksi.
Bakteri dalam plak diduga menuju plasenta melalui aliran darah dan menyebabkan radang. Ini dapat mengganggu kantung ketuban yang mengelilingi janin yang menyebabkan kantung ketuban pecah terlalu cepat.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Vladimíra Radochová, dari departemen kedokteran gigi menjelaskan sekitar 10 persen dari seluruh kehamilan di dunia merupakan persalinan prematur.
Hal ini telah dicatat dalam Journal of Clinical Periodontology. Di Inggris, sekitar 7 persen atau 60 ribu bayi dilahirkan prematur setiap tahun.
Bayi prematur merupakan bayi yang dilahirkan sebelum minggu ke 37. Dan satu dari 10 bayi dilahirkan lebih awal di Amerika, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Persalinan prematur dapat terjadi karena perubahan serviks atau ketuban pecah dini (PPROM). Namun, hasil penelitian yang ada tidak konsisten, tulis Dr. Radochová dan rekannya.
Untuk lebih memahami hubungan tersebut, para peneliti menganalisis 78 wanita yang ketubannya pecah di minggu 24 hingga minggu 36 kehamilan mereka dan dirawat di rumah sakit Hradec Králové.
Wanita-wanita ini dibandingkan dengan 77 ibu yang tidak mengalami komplikasi kehamilan dan menerima perawatan antenatal di klinik rawat jalan rumah sakit.
Baca Juga: Tips Hilangkan Kerut di Sekitar Mulut untuk Tampil Awet Muda
Semua peserta ditawari pemeriksaan gigi selama dirawat di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan wanita yang ketubannya pecah sebelum waktunya memiliki tingkat peradangan dan plak gusi yang lebih tinggi.
Nigel Carter OBE, kepala eksekutif Yayasan Kesehatan Mulut, percaya penelitian ini menyoroti pentingnya menjaga gigi kita selama setiap tahap kehidupan.
"Kesehatan mulut kita dapat memiliki pengaruh langsung pada banyak bagian kesehatan kita," katanya. “Ini termasuk kemungkinan kelahiran yang lebih aman.
'Banyak wanita merasa lebih sulit mempertahankan kesehatan mulut yang baik selama kehamilan.
“Ini karena perubahan hormon selama waktu hamil dapat membuat gusi lebih rentan terhadap plak dan lebih cenderung menjadi sakit dan bengkak. Gusi bahkan mungkin berdarah. "
Dr Carter merekomendasikan wanita hamil menjaga kesehatan gigi mereka dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan sikat atau benang gigi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?