Suara.com - Gaya hidup organik bukan hanya seputar makanan, tetapi juga menerapkan cara-cara yang ramah lingkungan dan menyehatkan.
Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, berikut telah HiMedik rangkum dari laman doctoroz, cara untuk menjalani gaya hidup organik.
1. Menggunakan produk organik
Selain menyantap makanan organik, kamu juga perlu beralih menggunakan produk organik seperti handuk kertas atau kertas toilet yang terbuat dari bahan daur ulang.
Begitu pula produk permbersih organik yang mana tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan, serta lebih aman digunakan di sekitar anak-anak.
2. Cobalah berkebun sendiri
Cara terbaik untuk memastikan makanan yang kamu santap adalah makanan organik dan bebas pestisida adalah dengan menanamnya sendiri. Tak perlu lahan luas atau memiliki kemampuan berkebun yang mumpuni.
Kamu bisa memulai berkebun dalam pot dan menumbuhkan beberapa tanaman herbal yang perawatannya tidak susah. Bahkan pupuknya juga bisa dibuat sendiri.
Sisa-sisa makanan organik seperti sisa sayur, kulit buah, atau nasi bisa dibuat menjadi kompos dan dijadikan pupuk untuk tumbuhan yang ditanam.
Baca Juga: Anak Rewel karena Sindrom Tumbuh Gigi? Ini Cara Mengatasinya
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), daripada membuang sisa makanan, Anda dapat membuat kompos untuk membuat pupuk sendiri dan mengurangi kebutuhan untuk menggunakan pupuk kimia di kebun.
Pengomposan juga membantu memperkaya tanah dan memungkinkan pertumbuhan bakteri menguntungkan. Lebih sehat dan ramah lingkungan bukan?
3. Siapkan tas belanjaan sendiri
Salah satu cara untuk mengurangi efek pemanasan global adalah mengurangi kantong plastik dan mulai menggunakan tas belanjaan sendiri. Jadi, saat berbelanja usahakan selalu membawa kantong belanjaan sendiri.
Dengan begitu kamu sudah membantu mengurangi jumlah penggunaan plastik yang ironisnya terkadang dibuang di lautan dan tak sengaja termakan oleh hewan laut.
4. Membeli produk lokal
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional