Suara.com - Tidak pernah melakukan hubungan seksual karena kondisinya, seorang wanita akhirnya memiliki bayi melalui in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung.
Wanita yang bernama Revati Bordawekar (30) tersebut menderita kondisi tak biasa, yaitu di mana Miss V-nya akan mengepal ketika disentuh.
HiMedik melansir Mirror, Rabu (6/3/2019), wanita asal Ahmednagar, India itu mulanya menyadari ada yang tidak beres saat usianya 22 tahun ketika dia mencoba memakai tampon untuk pertama kalinya. Namun gagal, tangannya mulai bergetar dan celah Miss V-nya tertutup.
Kemudian saat menikah dengan Chinmay pada usia 25 tahun, ia memberi tahu sang suami tentang kondisi yang ia alami.
Selain itu, ia juga sempat menjalankan saran dari penasihat medis dan teman-temannya untuk minum anggur sebelum berhubungan seks, berlatih foreplay, dan menggunakan krim mati rasa di sekitar labia atau bibir Miss V.
Namun, semuanya tidak ada yang berhasil. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk meminta bantuan dokter.
Revati lantas ditempatkan di bawah anestesi umum untuk pemeriksaan di mana ia kemudian didiagnosis menderita vaginismus, yaitu kondisi dimana otot di sekitar Miss V akan mengencang dengan sendirinya.
Dokter bedah kemudian memotong selaput dara Revati dan melebarkannya dengan harapan bahwa dia bisa mengatasi kondisi tersebut. Hal tersebut ternyata memiliki sedikit dampak sehingga pasangan itu bisa mencoba IVF dan hamil pada Mei tahun lalu.
"Kami sangat ingin mengatasinya karena kami ingin memiliki anak. Jadi, saya melihat kelompok pendukung vaginismus untuk mencari cara untuk hamil," katanya.
Baca Juga: Perawatan Ini Bisa Membuat Kulit Mulus Seperti Bayi
Setelah dua kali melakukan percobaan, Revati pun berhasil. Ia akhirnya hamil.
Akibat kondisinya, Revati awalnya ingin melakukan persalinan secara caesar, tetapi setelah bertemu bidan dan menghadiri kelas kelahiran, ia memutuskan menjalani persalinan yang utuh.
Selama persalinan, Revati pun harus menenangkan dirinya untuk terus 'mendorong' dan melalui proses persalinan disamping vaginismusnya. Ia akhirnya menyambut putrinya, Eva pada Februari 2019.
"Anak perempuan saya lahir pada tanggal 9 Februari setelah 48 jam persalinan. Saya mengalami pelebaran 7,5 cm ketika saya akhirnya harus meminta epidural karena kontraksi saya terlalu kuat dan saya sangat kesakitan," ujarnya.
"Ketika bidan mengatakan sudah waktunya untuk untuk mulai 'mendorong', saya meminta lima menit untuk menguatkan diri," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Lengan dan Pundaknya Nyeri, Tulang Wanita Ini Ternyata Hilang Misterius
-
Bukannya Bersih, Wajah Wanita Ini seperti Dicakar Kucing Setelah Facial
-
Dinyatakan Menopause, Wanita 50 Tahun Ini Melahirkan Bayi Laki-laki
-
4 Aturan Mengejan yang Benar Bagi Ibu Melahirkan
-
Viral Tantangan Melempar Keju ke Muka Bayi, Bahaya Nggak Sih?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia