Suara.com - Ini Alasan Mengapa Orang yang Pensiun Jadi Cepat Marah.
Mereka yang tengah memasuki masa pensiun kerap dihantui gejala post power syndrome. Gejala ini biasanya ditandai dengan perubahan pada emosi seperti misalnya menjadi mudah tersinggung, cepat marah dan lain sebagainya.
Menurut psikolog Dra. Mustika Tarigan M.Psi, hal ini biasanya dikarenakan kehilangan aktivitas rutin, perubahan tingkat kesejahteraan, kehilangan kekuasaan dan kemunduran fisik karena sudah semakin tua.
“Untuk mengatasi permasalahan psikologis itu para pensiunan sebaiknya menerima keadaan mereka. Seharusnya mereka melihat masa pensiun dengan kacamata yang berbeda. Pensiun adalah masa yang dinikmati karena pensiun bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal memulai kegiatan yang baru," ungkap Dra Mustika dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Lebih lanjut Dra. Mustika mengatakan, mereka yang memasuki masa pensiun seharusnya memandang masa pensiun sebagai saat yang menyenangkan, di mana kita bisa punya waktu lebih banyak untuk keluarga dan terbebas dari rutinitas kerja.
Karena itu, Dra. Mustika menyarankan agar mereka yang memasuki masa pensiun bisa segera mencari kegiatan baru, untuk meyakini diri mereka bahwa pensiun bukanlah akhir segala-galanya.
Mencari kegiatan baru, merupakan salah satu kiat kunci untuk menghadapi masa pensiun. Kegiatan baru yang membuat pensiunan tetap produktif, kata dia salah satunya adalah dengan membuka bisnis. Dengan berbisnis, seorang pensiunan bisa tetap berpenghasilan meskipun tak lagi bekerja.
Beberapa pilihan usaha yang bisa dijalankan oleh pensiunan antara lain adalah usaha agrobisnis, peternakan, kuliner dan laundry.
Selain itu, kata Dra. Mustika, cobalah untuk memecahkan problem dan komunikasi secara aktif dengan keluarga. Dukungan dari pasangan hidup juga penting, dimana pasangan tidak boleh menjompokan sang pensiunan.
Baca Juga: Ini Kesaksian Penumpang Kereta Anjlok di Bogor
"Pasangan hidup tidak boleh menuntut terlalu tinggi kepada sang pensiunan. Dengan kiat-kiat itu. para pensiunan bisa tetap produktif dan sejahtera. Kesejahteraan tentu berkaitan dengan keadaan psikologis. Ini akan membantu kondisi psikis mereka menjadi lebih stabil dan lebih bahagia," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!