Stres karena waktu istirahat yang tidak cukup dan tidak teratur, dengan waktu tidur yang tidak cukup pada malam harinya berisiko memunculkan berbagai macam penyakit. Apalagi jika pekerjaan yang dilakukan memiliki tingkat stres yang tinggi.
Dikatakan dr Ari, tak sedikit penyakit yang dicetuskan karena stres akibat pekerjaan, baik penyakit akut maupun penyakit kronis.
Pertama, ada serangan jantung atau pecah pembuluh darah otak. Kondisi ini menurut dr Ari bisa membuat istri kehilangan suami, sehingga membuatnya menjadi janda di usia yang relatif muda. Ada pula kemungkinan anak-anak balita menjadi yatim padahal masih memerlukan kehadiran seorang ayah, baik secara kejiwaan maupun secara finansial.
Kedua, risiko infeksi akut yang berhubungan dengan daya tahan tubuh yang menurun. Misalnya infeksi saluran nafas atas, infeksi saluran nafas bawah, infeksi usus, demam tifus, infeksi karena nyamuk seperti demam berdarah dengue, serta infeksi hepatitis virus merupakan infeksi yang terjadi pada seseorang, karena daya tubuh yang menurun.
Di sisi lain, penyakit kronis bisa memburuk dan sering kambuh juga karena stres. Penyakit akibat asam lambung seperti GERD atau sakit lambung, sindrom usus sensitif, penyakit asma yang bolak balik kambuh, penyakit diabetes melitus, dan hipertensi merupakan penyakit kronis yang bisa memburuk dan kambuh karena stres atau sindrom kelelahan.
Ada pula risiko penyakit kanker, yang meskipun timbul pada seseorang karena multifaktor, stres diketahui kontribusi untuk seseorang terkena kanker dan mengalami perburukan pada kankernya jika stresnya tidak bisa dikendalikan.
Jika kondisi stres berkepanjangan bisa saja terjadi gangguan fisik yang berlangsung secara kronis. Kondisi ini sering disebut sebagai gangguan psikosomatik, gangguan kesehatan yang sering dialami, karena stres. Gangguan psikosomatik terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan saraf otonom, sistim-hormonal tubuh, gangguan organ-organ tubuh, serta sistim pertahanan tubuh.
Berbagai keluhan yang dapat timbul saat seseorang mengalami stres antara lain sakit kepala, pusing melayang, tangan gemetar, sakit leher, nyeri punggung dan otot terasa kaku, banyak keringat terutama pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Selain itu ujung-ujung jari tangan dan kaki terasa dingin, gatal-gatal pada kulit tanpa sebab yang jelas. Mereka juga bisa mengalami nyeri dada, nyeri ulu hati, mual, perut kembung dan begah, serta diare.
"Tuntunan pekerjaan memang membuat kita harus profesional, tetapi sekali lagi tubuh juga butuh waktu untuk istirahat. Akhirnya kita selalu ingat dan anggota keluarga harus selalu mengingatkan bahwa tubuh manusia bukan mesin dan tubuh manusia harus istirahat. Istirahat yang baik sesuai dengan irama sirkardian tubuh," tutupnya.
Baca Juga: Lima Masalah Kesehatan yang Paling Sering Dialami Pemudik
Itulah penjelasan lengkap dr Ari tentang bahaya kurang istirahat karena sibuk kerja yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien