Suara.com - Dianggap Lalai Menangani Pasien Down Syndrome, Rumah Sakit Digugat
Penanganan pasien dengan kebutuhan khusus seperti down syndrome berbeda dengan pasien umum. Sebuah rumah sakit di Inggris saat ini sedang menghadapi gugatan hukum, karena dianggap lalai dan menyebabkan kematian seorang pasien pengidap down syndrome.
Dikutip Himedik dari Express, Giuseppe 'Joe' Ulleri mengidap pneumonia, dan menjalani pengobatan rawat inap di Manchester Royal Infirmary, Inggris.
Joe diketahui meninggal di sana karena pneumonia atau radang paru-paru pada Maret 2016, setelah kesulitan menelan makanan melalui tabung.
Meski begitu keluarga Joe percaya, selama 10 hari menginap di Manchester Royal Infirmary, ia tak diberi makan sama sekali.
Penyelidik Angharad Davies mengatakan, kondisi pria berusia 61 tahun itu menunjukkan bahwa dirinya kesulitan berkomunikasi dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Menurut keterangan Davies, karena risiko aspirasi paru yang potensial, Joe tidak diberi makan lewat mulut selama beberapa hari dari masa tinggalnya dan menggunakan selang yang mengalir melalui hidung ke perutnya.
Namun, Davies mengatakan, tabung itu hanya bertahan selama sehari, karena Joe kesulitan menggunakannya dan merasa tidak nyaman.
"Joe tidak mendapat dukungan nutrisi dalam waktu yang lama selama tinggal di rumah sakit. Satu-satunya nutrisi yang dia dapat itu dari tabung yang terpasang hanya dalam 24 jam," ujar Davies.
Baca Juga: Inspiratif, Siswa Down Syndrome Buktikan Bisa Kuliah Hingga Wisuda
Saudara laki-laki Joe, Peter, mengatakan, dia yakin kondisinya memburuk karena kurang gizi.
Hingga kini, pemeriksaan masih berlanjut dan sidang akan digelar di pengadian setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan