Suara.com - Seorang dokter menyarankan kepada pasangan suami istri (pasutri) untuk bercerai agar bisa membayar biaya medis putra mereka.
Dilansir HiMedik dari Fox News, Sabtu (6/4/2019), Jackson Tindell, seorang bocah dari Tennessee, AS, membutuhkan terapi wicara, okupasi, dan makan serta harus menggunakan selang makanan.
Segala macam perawatan itu membuat Angela dan Randy, orang tuanya, terbebani pengeluaran yang sangat besar. Menurut WVLT, biaya yang harus ditanggung kedua orang tua Jackson mencakup formula yang harganya Rp 17,7 juta per bulan.
''Kondisinya sudah mengalami kemajuan,'' kata Angela yang ternyata telah 10 tahun menanti seorang bayi hingga akhirnya hamil di usia 42 tahun. ''Dia pernah dianggap rapuh secara medis, katanya, 'Kami tidak menjamin bahwa bayi ini akan selamat.' Dia memang pejuang.''
Terkait biaya rumah sakit, Randy mengatakan, bahkan dengan pekerjaan bergaji tinggi, kebutuhan Jackson tetap tidak akan bisa ditanggung oleh asuransi. Penghasilan keluarga Tindell dinilai terlalu banyak untuk memenuhi syarat mengikuti TennCare, program dari Medicaid Tennessee.
''Penghasilan kami terlalu tinggi, begitu juga pendapatan rumah tangga kami,'' kata Randy kepada WVLT.
Maka dari itu, dokter merekomendasikan Randy dan Angela untuk bercerai. Dengan begitu, Angela bisa memenuhi syarat untuk program TennCare dan mendapatkan bantuan untuk kebutuhan medis Jackson.
Diketahui, untuk memenuhi syarat dengan satu anak dari usia 1 hingga 6 tahun, pendapatan rumah tangga harus kurang dari $17.763 (setara kurang lebih Rp185,1 juta).
Namun, badan legislatif negara bagian terkait sedang mempertimbangkan undang-undang yang memungkinkan TennCare untuk mengkover lebih banyak anak-anak penyandang cacat. Dengan begitu, orang tua yang penghasilannya lebih masih bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan.
Baca Juga: Nasi Masuk Telinga, Idol KPOP Harus Dilarikan ke Rumah Sakit
''Apa yang benar-benar kami inginkan adalah yang terbaik untuk putra kami,'' kata Angela kepada WVLT.
''Kami ingin terapi ini dan semuanya yang dibutuhkan untuk putra kami sekarang, sehingga ketika berusia 18 tahun nanti, dia bisa benar-benar menjalani hidupnya dan menjadi anggota masyarakat yang produktif.''
Tag
Berita Terkait
-
728 Puskesmas di Indonesia Masih Kurang Dokter, Terbatas Tenaga Kesehatan?
-
Tidak Kekurangan, Indonesia Justru Kelebihan Tenaga Dokter Umum
-
Diduga Keracunan, 30 Pelajar SMP di Purbalingga Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Letakkan Sabun di Bawah Seprai Sebelum Tidur, Hal Ini yang Akan Terjadi
-
Berhubungan Seks Setelah Melahirkan, Wanita Harus Lakukan 4 Hal Ini Dulu
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan