Suara.com - Seorang pria asal San Antonio, Texas mengegerkan publik. Betapa tidak, hasil USG menunjukkan ia tengah mengandung bayi. Ia adalah Wyley Simpson seseorang yang disangka berjenis kelamin laki-laki dan sedang mengandung bayi sebelum diketahui ternyata transgender.
Wyley Simpson mengakui kalau dirinya sudah mengubah jenis kelaminya dari perempuan menjadi laki-laki ketika berita tentang kehamilannya menyeruak pada Februari lalu.
Wyley mengaku sudah merencanakan ingin memiliki anak bersama pasangangan gay-nya Stephan Gaeth cukup lama. Tapi ia ragu dan takut karena mereka masih berusia 28 tahun.
Mulanya, mereka berencana ingin mengadopsi seorang anak dari panti untuk melengkapi hubungannya.
Tetapi, akhirnya mereka memutuskan untuk memiliki anak sendiri dengan keputusan Wyley mengandung sendiri buah hati mereka meski akan menerima banyak ejekan publik.
"Selama ini orang tidak pernah melihat seorang laki-laki hamil. Jadi aku dan pasangan sempat mendapat perlakuan buruk karena kehamilanku. Saya juga menyadari betul bahwa tak akan pernah ada laki-laki yang mampu hamil seperti saya yang sudah mengubah jenis kelamin," katanya dikutip HiMedik dari people.com.
Pastinya bukan hal mudah bagi Wyley mempertahankan kehamilannya di tengah banyak orang mengejeknya. Baginya, kehamilannya bukan sebuah kesulitan dan ia justru berjuang penuh untuk memiliki seorang keturunan.
"Saya sempat khawatir karena ini kehamilan pertama saya, saya gugup dan malu dengan banyak stigma di belakang saya tentang seorang pria yang hamil," tuturnya.
Menurutnya, semua orang berhak menjadi seorang ayah, termasuk dia yang telah mengubah penampilannya menjadi seorang lelaki.
Baca Juga: Pilih-pilih Makanan Saat Hamil Bisa Bikin Janin Alergi?
"Setelah saya melakukan operasi transgender saat masih berusia 21 tahun lalu hamil dengan perut yang besar itu sempat membuat saya merasa aneh. Karena bagiku benjolan itu sesuatu yang feminim. Tapi semua itu tidak masalah demi anakku Rowan," ujarnya.
Wyley Simpson pun melahirkan anak laki-lakinya secara caesar pada September 2018 lalu dan sekarang ia bersama pasangannya sedang menikmati masa-masa menjadi seorang ayah.
"Bagiku Rowan adalah anak yang luar biasa meski membuatku merasakan sakit fisik dan mental. Karena setelah itu saya merasa nyaman dan puas bisa mengambil hormon saya lagi. Kini saya menikmati hari menjadi pasangan gay dengan seorang bayi," ujarnya. (HiMedik.com/Sevinna Putti Anggraeni)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis