Suara.com - Sekitar dua minggu lagi umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Nah, umumnya sebagian orangtua juga memanfaatkan momen ini untuk melatih puasa sejak dini pada buah hatinya.
Lalu, bagaimana cara yang tepat mengenalkan anak pada ibadah puasa? Psikolog Anak dari Tiga Generasi, Chitra Annisya, M.Psi mengatakan anak bisa dikenalkan konsep puasa dengan mengajaknya untuk makan sahur dan berbuka puasa. Masalah kuat atau tidaknya anak puasa hingga sore hari, sambung dia, disesuaikan dengan kemampuan anak.
"Tergantung kesiapan anak aja sih yah, kalau anak sudah mulai mau ikutan puasa, bisa dikenalkan dengan konsep puasa misalnya dengan menjalankan sahur bareng, ketika pagi ditanya aja mau tetep puasa atau makan, itu nggak papa," ujar Chitra ketika ditemui dalam acara di Gandaria City Mall, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia menyarankan bahwa konsep pengenalan puasa sebaiknya dilakukan sejak anak berusia tiga tahun. Namun, menurut Chitra, kesiapan masing-masing anak berbeda sehingga orangtua tidak boleh memaksakan kehendaknya. Apalagi, kata dia, usia dini memang belum dianjurkan untuk berpuasa.
"Tidak perlu dipaksakan, untuk mengikuti puasa itu kan sebagai orang tua ingin membangun persepsi mengenai bulan puasa, bulan ramadhan, dan juga tentang menjalani ritual agama yang positif. Ketika anak belum terlalu paham, dan dipaksakan, bisa jadi persepsinya itu cenderung negatif, sehingga anak jadi enggan melakukan ritual-ritual ibadah yang lainnya," imbuhnya.
Lantas, perlukah orangtua menberikan hadiah ketika anak berhasil menjalani puasa hingga waktu berbuka? Chitra mengimbau agar hadiah yang diberikan orangtua tidak bersifat materi. Ia mencontohkan, orangtua bisa memberikan hadiah dengan mengunjungi tempat yang anak sukai dan menciptakan interaksi bersama buah hatinya.
"Kalau bisa reward-nya juga berupa interaksi bonding bersama keluarga, bukan materi, sebisa mungkin itu juga bisa membuat persepsi positif kepada anak. Anak akan berpikir oke, kalau bulan Ramadan bisa ikut puasa sampai jam 12 siang itu nanti aku bisa jalan-jalan. Moment bonding bersama orangtua, itu juga memicu memotivasi anak," urainya mengakhiri perbincangan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara