Suara.com - Wahana Mandi Bola Berisiko Bagi Kesehatan Anak?
Wahana mandi bola kerap menjadi favorit anak-anak karena dipenuhi dengan aneka bola kecil yang berwarna-warni. Namun di balik area permainan yang menyenangkan ini, ada bahaya yang mengintai anak-anak saat bermain di dalamnya.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Infection Control menemukan bahwa wahana mandi bola tersebut berisiko menularkan bakteri berbahaya kepada anak-anak. Untuk mengarah pada temuan ini, peneliti dari University of North Georgia menganalisis enam wahana bola berbeda.
Di setiap lokasi wahana mandi bola, peneliti mengumpulkan 9-15 bola dari kedalaman berbeda. Hingga akhirnya, mereka menemukan kolonisasi mikroba dalam bola-bola yang diuji, termasuk delapan spesies bakteri dan satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit.
"Kolonisasi bakteri ditemukan ribuan sel per bola. Hal ini jelas menunjukkan potensi penularan organisme ini kepada pasien dan kemungkinan peningkatan infeksi," ujar peneliti utama, Mary Ellen Oesterle dilansir dari Nypost.
Beberapa spesies bakteri yang ditemukan dalam bola-bola di wahana permainan anak tersebut antara lain Enterococcus faecalis, Staphylococcus hominis, Streptococcus oralis dan Acinetobacter lwofii yang semuanya dapat menyebabkan infeksi parah pada manusia.
Misalnya, Enterococcus faecalis dapat menyebabkan endokarditis, septikemia, infeksi saluran kemih, dan meningitis, sementara Staphylococcus hominis merupakan penyebab infeksi di pembuluh darah dan dilaporkan sebagai penyebab sepsis di unit perawatan intensif neonatal.
Sementara itu, bakteri Streptococcus oralis diketahui menyebabkan endokarditis, sindrom gangguan pernapasan dewasa, dan syok streptokokus. Bakteri Acinetobacter lwofii sendiri berpotensi menyebabkan septikemia, pneumonia, meningitis, dan infeksi saluran kemih serta kulit.
"Kami menemukan banyak mikroorganisme bakteri di antara sampel bola di wahana mandi bola yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa pembersihan dan pemeliharaan wahana bermain anak belum dilakukan secara maksimal sehingga berpotensi meningkatkan risiko penularan penyakit dan tentu tidak bai bagi kesehatan anak," tandas dia.
Baca Juga: Simpan Darah Tali Pusat Bayi untuk Investasi Kesehatan Anak Nanti
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial