Suara.com - Ibu memiliki peran luar biasa dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Hal tersebut diungkapkan Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Drs. Hendra Jamals, M.Si dalam acara gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa di Jakarta, Senin, (29/4/2019).
Kata Jamal, pemenuhan hak anak, terutama gizi, merupakan bentuk perlindungan anak untuk tumbuh kembang. Kebijakan dan program pemenuhan hak anak juga telah disusun oleh KPPPA melalui berbagai macam strategi yang menyasar anak secara langsung baik melalui orangtua, lingkungan, dan wilayah.
"KPPA percaya bahwa gerakan edukasi dan peningkatan keterampilan ibu merupakan salah satu cara yang bermanfaat agar anak diberikan asupan gizi yang baik untuk mencegah stunting dan menyiapkan generasi emas di masa depan," kata Hendra.
Senada dengan Hendra, ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., juga menekankan pentingnya peran orangtua, khususnya ibu, dalam upaya pemenuhan gizi lengkap terutama pada dua tahun pertama kehidupan anak.
"Setelah masa menyusui, orangtua dianjurkan untuk terus penuhi gizi anak melalui konsumsi makanan bergizi seimbang, salah satu gizi terpenting yang harus dipenuhi oleh anak adalah protein hewani yang konsumsinya masih rendah, salah satu alternatifnya adalah mengonsumsi susu pertumbuham yang bermanfaat bagi anak," ujar Asih dalam acara yang sama.
Selain itu, Asih juga menekankan pentingnya bagi orangtua untuk memahami pendidikan kesehatan dan literasi pengetahuan dasar dalam mengaplikasikan gaya hidup sehat untuk mencegah stunting dan meningkatkan status kesehatan anak.
Berangkat dari keingingan yang sama, perusahaan susu Frisian Flag menyelenggarakan Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa dalam meningkatkan peran ibu dan pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak.
Gerakan Ibu #SekarangSemuaBisa akan menjangkau 350 titik posyandu dan melibatkan anggota PKK, Kader Posyandu, serta ibu-ibu dari komunitas posyandu.
Nantinya kegiatan tersebut akan meliputi aktivitas edukasi, berbagi pengalaman serta aktivitas menyenangkan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Baca Juga: Menghilangkan Gizi, 5 Buah Ini Tidak Boleh Disimpan di Kulkas
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi