Suara.com - Cerita Pengalaman Ibu Lepaskan Anak dari Kecanduan Gadget Lewat Zumba
Ketergantungan anak-anak terhadap smartphone, tablet, atau perangkat elektronik dan perangkat lainnya yang terhubung dengan internet cukup meresahkan. Meskipun teknologi bermanfaat, seperti sebagai sumber informasi dan pendidikan, namun, risiko terhadap kesehatan dan perkembangan pertumbuhan itu nyata adanya. Saat ini para ahli kesehatan lebih mendorong para orang tua untuk melibatkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan anak anak mereka.
Menurut Rekomendasi Global tentang Aktivitas Fisik bagi Kesehatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktifitas fisik berkontribusi dalam pada pengembangan jaringan muskuloskeletal yang sehat (tulang, otot, dan sendi), sistem kardiovaskular yang sehat (jantung dan paru-paru), kesadaran neuromuskuler (koordinasi dan kontrol gerakan), serta memfasilitasi pemeliharaan berat badan yang sehat.
Untuk mengatasi malah kecanduan gadget pada anak, Debby Debora, ibu yang berusia 36 tahun, adalah salah satu orang tua modern yang sadar akan pentingnya aktivitas fisik terhadap anak. Empat tahun yang lalu, Debby mendaftarkan anak lelakinya yang berusia 11 tahun, Tyo, untuk mengikuti kelas Zumba Kids yang sekarang telah menjadi kesukannya. Hasilnya, anak mendapat dua keuntungan sekaligus.
“Awalnya, Tyo mengikuti kelas zumba hanya untuk bermain dan bersenang-senang, tapi secara tak terduga, ia menjadi sangat tertarik dan zumba beruba menjadi sebuah rutinitas. Ia sangat menikmatinya dan saya percaya itu terjadi karena zumba memberikan banyak manfaat lebih dari yang teknologi dan gadget tawarkan,” ujar Debbie melalui siaran pers yang diterima Suara.com.
Selain menjadi sehat, sambungnya, anak juga mampu berbaur dengan mudah dengan anak lain dan orang dewasa, dan anak juga jadi percaya diri.
Elemen tari kebugaran yang terdapat pada koreografi zumba disebut dapat mengatasi salah satu risiko kesehatan penting dari ketergantungan anak-anak terhadap layar yang berpotensi mengganggu perkembangan pertumbuhan fisik mereka karena kurangnya pergerakan tubuh.
“Zumba memfasilitasi anak anak untuk melompat, menari, menggoyangkan dan mengayunkan pinggul mereka. Sinkronisasi dengan irama musik tidak hanya membantu mereka menjadi bugar secara fisik, tetapi juga menambah koordinasi antara tubuh dan ritme,” kata Alberto ‘Beto’ Perez, Pendiri Zumba..
Risiko mengkhawatirkan lainnya akibat ketergantungan pada layar bagi anak-anak adalah terganggunya perkembangan emosional, kata psikolog yang berbasis di Amerika Serikat, Dr. Aric Sigman, penulis makalah penelitian "Gangguan Ketergantungan Pada Layar: Tantangan Baru bagi Neurologi Anak”.
Baca Juga: Kiat Ampuh Menghentikan Anak yang Kecanduan Gadget
Zumba Kids menggabungkan elemen dasar perkembangan emosional dan sosial, seperti kepemimpinan, rasa hormat, kerjasama, rasa peraya diri, serta menghargai diri sendiri yang sangat baik untuk tumbuh-kembang anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025